Gus Yaqut dan Kepemimpinan Ilhami, Catatan Singkat Rakornas GP Ansor
Laduni.ID, Jakarta – Pemimpin itu mengilhami kadernya untuk berani keluar dari takdirnya, menghadapi gelombang kesulitan yang datang silih berganti tapi tetap tegar meniti kemenangan sejati. Kemenangan bukan karena diberi atau hasil kecelakaan pribadi orang lain apalagi mengamputasi hak orang lain, tapi kemenangan hasil pertarungan optimisme melumpuhkan pesimisme.
Pemimpin itu mengkatalis dan memprovokasi perubahan-perubahan baru bagi kadernya agar tidak mengalami kematian ide dan gagasan untuk menemukan kemajuan, mengambil manfaat dari perubahan-perubahan dengan kepemilikan baru adalah hal wajar selagi tidak melawan hujjah agama, sosial dan kultural apalagi melawan dan mencoret wajah dengan sikap tidak etik.
- Baca juga: Amalan Khusus Pemimpin
Pemimpin itu menguatkan, bukan melemahkan. Selalu memberikan energi kuat agar tetap tegar menerjang badai fitnah, badai hoax badai destruksi yang terus dilakukan oleh sparing ideologis pada blok sosial dan kultural terbesar ini. Pemimpi selalu meninjeksi atau menyuntik sikap itidal dan istiqomah untuk tetap berdiri tegar di manapun tanah dipijak ruang menarik nafas ini.
Pemimpin itu memberikan peringatan dini agar tidak jumawa, sombong dan takabur pada kemenangan optimisme, tidak pongah pada kemenangan struktural tapi tetap kembali kepada basis nilai kultural yang fleksibel, indah dan mendayu-dayu di setiap proses membangun relasinya.
Memuat Komentar ...