Raja Al-Mudhaffar, Sang Pencetus Ide Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW

 
Raja Al-Mudhaffar, Sang Pencetus Ide Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Raja Al-Mudhaffar merupakan seorang raja alim dan adil yang berkuasa di Irbil (sekarang Baghdad) Irak. Beliau disebut-sebut sebagai pemilik ide perayaan Maulid Nabi pertama pada 12 Rabiul Awal, sebagaimana dikabarkan oleh Ibn Khallikan dalam kitab Wafayatul A'yan wa Anbau Abnaiz Zaman .

Dengan nama Abu Sa’id Al-Kaukibri bin Zainuddin Ali bin Buktikin, beliau lahir pada 27 Muharram 549 H. dan wafat pada malam Jumat, 14 Ramadhan 630 H. Beliau merupakan merupakan anak dari raja sebelumnya, dan juga merupakan adik ipar dari Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi. Istrinya, Rabi’ah Khaatun merupakan adik kandung Sultan Shalahuddin, sehingga itu juga yang membuat Raja Al-Mudhaffar mengakui kekuasaan Shalahuddin tanpa peperangan. Bahkan beberapa kali Raja Al-Mudhaffar ikut berperang membantu pasukan Shalahuddin melawan musuh-musuhnya.

Uniknya, dikisahkan dalam Siyar A'lam an-Nubala', bahwa saat menikah beliau hanya memakai pakaian seharga lima dirham, sampai-sampai Sultan Shalahuddin memarahi perangainya itu. Raja Al-Mudhaffar lalu berkata, “Pakaian dengan harga lima dirham dan aku bersedekah dengan sisa uangku lebih baik bagiku daripada mengenakan pakaian mewah dan membiarkan kaum miskin.”

Raja Al-Mudhaffar juga merupakan seorang penemu strategi perang yang membuat musuh mabuk. Suatu ketika Al-Mudhaffar membakar tumbuhan candu yang tumbuh di sekitar medan peperangan. Lalu dengan memanfaatkan angin yang berhembus ke arah musuh, pasukan Shalahuddin dapat mengalahkan pasukan musuh. Strategi perang ini pernah digunakan dalam peperangan Al-Hathin.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN