Gus Nadir: Ketua Umum PBNU Bukan Menjalankan Gagasannya Sendiri Melainkan Melaksanakan GBHNU
Laduni.ID, Ngawi – KH Achmad Siddiq, Rais Am PBNU 1984-1991, pernah menjelaskan bahwa NU itu bukan seperti koper yang bisa seenaknya ditarik sendiri-sendiri kesana-kemari oleh individu pengurusnya. Dalam konteks Muktamar ke -34 yang, bi idznillah, akan berlangsung 23-25 Desember tahun ini, pernyataan Almaghfurlah tersebut perlu kita sampaikan kembali.
Muktamar NU itu bukan seperti Pilpres, di mana setiap kandidat akan melamar pekerjaan ke rakyat dengan cara menawarkan programnya sendiri-sendiri, lantas timses bergeriliya menjajakan “dagangannya” ini.
- Baca juga: Gus Nadir: PBNU Perlu Rangkul Tiga Pihak
Yang terjadi sebenarnya adalah program kerja akan didiskusikan dan ditetapkan oleh peserta Muktamar (disebut muktamirin). Jadi pertarungan gagasan itu ada saat Muktamar nanti. Bukan di luar Muktamar.
Para kandidat idealnya akan meminta para pendukungnya berjuang di Muktamar meng-golkan ide dan gagasan mereka lewat utusan resmi Muktamirin. Pada kenyataannya penentuan program kerja didesign oleh panitia Steering Committee yang lalu akan menjadi naskah/materi pembahasan di Muktamar.
Realitanya tidak akan ada perubahan design dan arsitektur ke-NU-an tanpa lewat penetapan oleh Muktamirin. Dagangan atau jualan para kandidat tidak akan berhasil kalau tidak ditetapkan di Muktamar.
Memuat Komentar ...