Pentingnya Memahami Rukun Islam dan Rukun Iman
Laduni.ID, Jakarta - Sewaktu kecil saya pernah bosan pada pelajaran mengenai Rukun Iman dan Rukun Islam. Untuk apa hal itu diulang-ulang terus untuk anak kecil? Pada akhirnya, sewaktu dewasa saya tahu alasan mengapa Rukun Iman dan Rukun Islam harus diajarkan sejak dini dan bahkan harus diulang dalam proses pendidikan selanjutnya.
Dulu di tahun 90-an dan awal 2000-an sempat ramai diskusi soal makna Islam, sebab seorang cendekiawan lulusan Barat mengartikan Islam sebagai "kepasrahan pada Tuhan" semata. Akhirnya dia menyimpulkan bahwa agama yang diridhoi Allah adalah agama yang mengajarkan pasrah pada Tuhan, apa pun nama agamanya.
Tak peduli sebanyak apa pun ulasannya, sejauh apa pun kuliahnya, pembahasannya tetap rancu, sebab cendekiawan ini melupakan rukun Islam. Dia dan para pengikutnya lupa atau pura-pura tidak tahu bahwa yang namanya Islam itu hakikatnya adalah ketika kelima unsur Rukun Islam terpenuhi, yakni (1) Dua Kalimat Syahadat (2) Shalat (3) Puasa (4) Zakat dan (5) Haji bila mampu. Satu poin saja diingkari, maka tidak bisa disebut Islam.
Sebagian cendekiawan lain yang juga alumni luar negeri melarang orang Islam menyebut nonmuslim akan masuk neraka, sebab katanya semua agama buatan Allah dan Allah yang akan memutuskan. Padahal keputusan Allah sudah dinyatakan dalam Al-Qur'an sendiri tentang siapa yang beriman, tentu akan selamat dan siapa yang tidak beriman, pasti tidak bisa selamat.
Tak peduli sepanjang apa dia menjelaskan dan sejauh apa dia kuliah, tetap saja penjelasannya absurd, sebab dia melupakan Rukun Iman. Yang disebut beriman hanyalah orang yang meyakini enam hal, sebagaimana disampaikan oleh Rasulullah SAW, yakni (1) Allah (2) Malaikat (3) Kitab-Kitab Allah (4) Para Rasul (5) Kiamat (6) Qadlo' dan Qadar. Mengingkari satu poin saja tidak bisa disebut atau disetarakan dengan orang beriman.
Memuat Komentar ...