Menyambut Hari Guru Nasional, Berikut 4 kemuliaan Seorang Guru
Laduni.ID, Jakarta – Memuliakan guru adalah kewajiban setiap orang. Siapa guru kita? Guru di rumah adalah orangtua, guru di sekolah adalah pengajar kita, dan guru di masyarakat adalah tokoh agama (Kyai, Ajengan, Tuan Guru, Ustadz, Muballigh) dan tokoh masyarakat itu sendiri. Ketiganya adalah guru yang harus kita hormati dan kita muliakan.
Sesungguhnya Rasulullah SAW pun diutus untuk menjadi seorang guru (mua'allim). Bahkan Allah SWT pun menghendaki manusia agar tampil menjadi guru (rabbani) yang senantiasa mengajarkan Al-Qur'an, dengan tetap mempelajari isi kandungan-Nya, yakni guru yang secara etik selalu mengajar dan tak pernah berhenti belajar.
مَا كَانَ اللّٰهُ لِيَذَرَ الْمُؤْمِنِيْنَ عَلٰى مَآ اَنْتُمْ عَلَيْهِ حَتّٰى يَمِيْزَ الْخَبِيْثَ مِنَ الطَّيِّبِ ۗ وَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُطْلِعَكُمْ عَلَى الْغَيْبِ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ يَجْتَبِيْ مِنْ رُّسُلِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُ ۖ فَاٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرُسُلِهٖ ۚ وَاِنْ تُؤْمِنُوْا وَتَتَّقُوْا فَلَكُمْ اَجْرٌ عَظِيْمٌ
Artinya: “Allah tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman sebagaimana dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia membedakan yang buruk dari yang baik. Allah tidak akan memperlihatkan kepadamu hal-hal yang gaib, tetapi Allah memilih siapa yang Dia kehendaki di antara rasul-rasul-Nya. Karena itu, berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Jika kamu beriman dan bertakwa, maka kamu akan mendapat pahala yang besar.” (QS. Ali Imran: 179)
Memuat Komentar ...