Kesholehan Sosial Terbentuk dari Kualitas Ibadah Shalat

 
Kesholehan Sosial Terbentuk dari Kualitas Ibadah Shalat
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Rukun Islam kedua yang wajib dilaksanakan oleh seseorang yang memeluk agama Islam adalah melaksanakan shalat fardhu, yakni Isya’, Subuh, Dzuhur, Ashar, dan Maghrib. Shalat dianggap tolak ukur amaliah seorang Muslim, yang berarti bahwa kualitas amal seseorang ditentukan oleh shalatnya.

Hal ini seperti disebutkan dalam Hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, “Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya.” (HR. Tirmidzi)

Dalam riwayat lain, Rasulullah juga mengatakan bahwa sebaik-baik amalan adalah ibadah shalat. “Ketahuilah, sesungguhnya amalan kalian yang paling utama adalah shalat. Tidak ada yang menjaga wudhu melainkan ia adalah seorang Mukmin.” (HR. Ibnu Majah). Dan selain keterangan ini, tentu masih banyak sekali Hadis dan ayat Al-Qur’an lainnya yang menerangkan keutamaan dan keistimewaan di balik perintah shalat.

Adapun yang harus dipahami terlebih dahulu adalah, bahwa shalat merupakan kesempatan bagi seorang hamba untuk membersihkan diri dalam arti yang seluas-luasnya. Bagaimana shalat mencegah perbuatan buruk dan bagaimana shalat membuat seseorang menjadi sholeh secara individu dan sosial. Ketika shalat seseorang memasuki dimensi kedua itu, tentu ia menyadari bahwa ibadah shalat tidak hanya bersifat vertikal, antara manusia dengan Allah SWT saja, akan tetapi ada aspek sosial dari ibadah shalat itu sendiri.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN