Mengenal Syekh Nawawi Al-Bantani Melalui Nadzam Karya KH Zulfa Mustofa
Laduni.ID, Jakarta – Dalam kajian keilmuan, bait-bait nadzam biasa digunakan dalam pembelajaran keagamaan, seperti ilmu nahwu, sejarah, fiqih, akhlak, tajwid dan tauhid. Melantunkan bait-bait nadzam atau syair tersebut, merupakan keilmuan ciri khas dunia pesantren. Bait-bait tersebut memudahkan pembaca, juga mempermudah dalam menghafal dan memahami isi kandungannya.
Kitab Tuhfatul Qashi wa Dani karya KH Zulfa Mustofa ini juga, merupakan kitab yang menggambarkan Syekh Nawawi Al-Bantani dan Keistimewaan Organisasi Nahdlatul Ulama yang dikemas dalam bentuk bait-bait nadzam.
Syekh Nawawi Banten dilahirkan di desa Tanara, Serang, Banten pada tahun 1230 H/1815 M (Dhofir, 2011: 132). Ia meninggal dunia pada tanggal 25 Syawal 1314 H/1897 M, dalam usia 84 tahun. Nama lengkapnya adalah Abu Abd al-Mu’ti Muhammad Nawawi ibn Umar at-Tanari al-Jawi al-Bantani (Suprapto, 2010: 653).
Ayahnya, KH. Umar bin Arabi adalah ulama dan penghulu desa Tanara dan juga pimpinan sebuah masjid di desa yang menjadi cikal bakal berdirinya pesantren milik keluarganya. Dari pesantren inilah ia mengawali pendidikannya (Amin, 2009: 19). Ibundanya bernama Nyai Zubaidah, seorang wanita salehah dan taat beragama. Selama mengandung, Nyai Zubaidah tidak pernah berhenti berdo’a untuk anak pertamanya itu (Amin, 2009: 19-20).
Memuat Komentar ...