Tasawuf Sunni dan Kehidupan Manusia Modern
Laduni.ID, Jakarta – Tasawuf memiliki relevansi dan signifikansi dengan permasalahan kehidupan saat ini, karena memberikan ketenangan batin dan disiplin Islami secara seimbang. Tasawuf dapat dipahami sebagai bentuk perilaku melalui metode tasawuf suni (akhlaqi).
Tasawuf suni sendiri memiliki arti sebuah ajaran tasawuf yang membahas tentang kesempurnaan dan kesucian jiwa, yang dirumuskan dalam penyesuaian karakteristik psikologis dan disiplin perilaku yang ketat untuk mencapai kebahagiaan yang optimal.
Manusia harus menggabungkan keberadaan mereka sendiri dengan keilahian melalui pemurnian tubuh dan jiwa. Tasawuf ini berpedoman pada peningkatan akhlak, pencarian hakikat kebenaran, dan penciptaan manusia yang dapat berdoa kepada Tuhan.
- Baca juga: Antara Pancasila, Seni dan Tasawuf
Tasawuf seperti ini berusaha menghindari akhlak Mazmuna dan mewujudkan akhlaq mahmudah. Tasawuf seperti ini dikembangkan oleh para ulama Sufi, para Sufi percaya bahwa untuk memulihkan keadaan pikiran yang buruk membutuhkan perawatan, bukan hanya dari luar. Jadi pada tahap awal untuk memasuki kehidupan Sufi, seseorang perlu melatih sisi spiritual ini dengan tujuan yang cukup berat, (yaitu) untuk menguasai keinginan, menekan keinginan hingga ke titik terendah, jika memungkinkan, matikan menginginkan.
Menurut tasawuf, keinginan duniawi adalah akar dari kerusakan moral manusia. Sikap seseorang terhadap keinginan, mengarah pada kekejaman dan mengajarkan bahwa keinginannya (harus) terpuaskan. Dorongan jiwa untuk menikmati kehidupan duniawi menciptakan jurang pemisah antara manusia dan Tuhan. Untuk menyingkirkan godaan dan pengaruh keinginan, seseorang harus berhati-hati terhadap dunia. Ia harus sekular, yaitu meninggalkan kehidupan duniawi dan melarikan diri dari pengaruh material.
Memuat Komentar ...