Mengharap Berkah Ziarah Syaikh Abdul Syukur Kenari
Laduni.ID, Jakarta – Sejak lama (sudah ada) niat untuk ziarah ke Kasunyatan, Kasemen, Serang, Banten, baru tahun ini kesampaian. Padahal jaraknya dekat, entah karena malas atau mungkin belum tergerak padahal nama sang ulama itu begitu masyhurnya. Bahkan nama itu saya kenali beberapa tahun yang lampau, saat mewawancari almarhumah ibu saya terkait penulisan Sejarah Hidup KH. Syanwani Sampang Tirtayasa. Nama tersebut muncul bersamaan dengan data manuskrip silsilah Kenari, Kali Dalung, Banten dan Gebang, Cirebon.
Kenari, nisbat atas Syaikh Abdul Syukur karena itu adalah nama kampung yang terletak di belakang kampung Sukamandi, Kasemen. Di mana maqbaroh Kanjeng Sultan Abul Mafakhir Abdul Qadir juga ada di Kenari, bahkan masjid tertua ada di sana.
Nama Kenari belum dipastikan merujuk pada nama sesuatu, ada yang bilang kampung itu banyak didiami oleh burung kenari, ada pula merujuk pada kenarian (tempat latihan menari), ini asumsi saja. Letaknya Kenari dekat dengan danau Tasik Kardi, semacam villa era dulu, tempat peristirahatan keluarga Keraton Surosowan, sisi timurnya. Sementara bagian selatan terdapat Krapyak (kebon binatang milik keluarga Keraton), keduanya dekat dengan danau tersebut.
Untuk pertama kalinya, Tasik Kardi pernah menjamu tamu dari Belanda, rombongan pedagang yang dipimpin Cornelis de Houtman (orang ini katanya congkak) di tahun 1596. Yang menjamu langsung Maulana Muhammad bin Maulana Yusuf, orang Banten menyebut beliau Ratu ing Banten
Memuat Komentar ...