Kitab Al-Tarikh, Langkah Baru Imam Al-Bukhari dalam Keilmuan Islam

 
Kitab Al-Tarikh, Langkah Baru Imam Al-Bukhari dalam Keilmuan Islam
Sumber Gambar: Raudhah Al-Muhaddithin

Laduni.ID, Jakarta – Imam Muhammad bin Ismail Al-Bukhari memiliki jasa yang begitu besar dalam keilmuan Islam. Selain beliau yang pertama kali mengumpulkan hadis-hadis shahih dalam satu kitab, beliau juga ulama yang pertama kali mengumpulkan nama para perawi hadis dalam satu kitab.

Al-kisah, usai beribadah haji bersama sang ibu dan saudaranya, Imam Al-Bukhari yang saat itu masih berumur 16 tahun memilih untuk tinggal di Makkah Al-Mukarramah. Dari kota suci itu Imam Al-Bukhari memulai kisah perjalanannya dalam belajar. Di kota suci itu juga Imam Al-Bukhari bertemu banyak ulama hadis seperti Abdullah bin Zubair Al-Humaidi, Ahmad bin Muhammad Al-Arzaqi dan ulama lainnya.

Di umur yang belia itu juga Imam Al-Bukhari mulai berkarya dan menulis kitab. Al-Khatib Al-Baghdadi menceritakan, ketika Imam Al-Bukhari berumur 18 tahun beliau selesai menulis kitab yang berjudul Qadhaya Al-Shahabah Wa Al-Tabi'in Wa Aqawilihim. Sangat disayangkan, kitab tersebut belum pernah ditemukan keberadaannya hingga sekarang.

Setelah kitab tersebut rampung, Imam Al-Bukhari kembali menuliskan sebuah karya yang bisa dikatakan sebagai langkah baru dalam keilmuan Islam, yaitu kitab Al-Tarikh. Dikatakan sebagai langkah baru, karena kitab tersebut merupakan kitab pertama yang ditulis dalam rangka mengumpulkan nama para perawi hadis dalam satu kitab yang independen. Diceritakan, Imam Al-Bukhari menyelesaikan kitab tersebut di sisi makam Rasulullah SAW dan saat itu bulan sedang purnama.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN