Ustaz Ma’ruf Khozin: Kepemimpinan Baru NU 'Ala Timur Tengah'
Laduni.ID, Jakarta – Nahdlatul Ulama (NU) artinya adalah Kebangkitan Para Ulama, andaikan para pengurusnya adalah para kiai pesantren tentu tidak ditemukan gonjang-ganjing. Seandainya anggotanya adalah para santri lulusan Alfiyah tentu tidak sebanyak jumlah warga NU sekarang.
Karena sudah dibuka oleh Hadratusy Syekh Hasyim Asy'ari, Rais Akbar NU, bahwa NU ini adalah organisasi para ulama dan para pengikutnya. Lha, ulamanya saja bermacam-macam apalagi para pengikutnya.
Terpilihnya KH Miftahul Akhyar
Beliau dalam keilmuan Islam sudah tidak diragukan lagi, ilmu fikihnya sudah terlihat setiap beliau menjadi Musohih di Bahtsul Masail PWNU. Dengan sabar dan telaten beliau sampai rela menginap beberapa hari.
Ilmu Usul Fikih juga tidak bisa diremehkan, saat menjadi Rais Syuriah PCNU Surabaya beliau menggelar ngaji rutin kitab Jam'u Al-Jawami. Kalau ada yang mengaku pakar Usul Fikih tapi belum menguasai kitab ini sepertinya belum 100% kepakarannya. Demikian pula ketasawufan beliau, tidak perlu diragukan. Secara keilmuan dan akhlak saya meyakini beliau adalah representasi kiai pesantren.
- Baca juga: Muktamar untuk 2026, Bukan 2024
Dalam organisasi? Jangan diragukan. KH Miftahul Akhyar, mengawali sebagai Rais Syuriah PCNU Kota Surabaya pada 2000, kemudian Rais Syuriah PWNU Jatim di tahun 2007.
Memuat Komentar ...