Kisah Penghuni Kubur yang Mengharapkan Doa dan Amal Baik Anaknya
Laduni.ID, Jakarta - Dalam kehidupan ini, kita sering kali lupa bahwa hubungan antara manusia tidak hanya berlangsung di dunia, tetapi juga berlanjut di alam akhirat. Salah satu kisah menarik yang dapat menjadi pelajaran bagi kita adalah kisah yang terdapat dalam kitab Daqa’iqul Akhbar tentang seorang ahli kubur yang merasa malu karena tidak mendapatkan cahaya di alam barzakh. Kisah ini mengajarkan betapa pentingnya doa dan amal dari anak yang masih hidup bagi orang tua yang telah meninggal dunia.
Alkisah, suatu ketika Abu Qilabah mengalami mimpi yang sangat menggetarkan hati. Dalam mimpinya, ia berada di sebuah pemakaman dan melihat kuburan-kuburan terbelah. Dari dalamnya, mayat-mayat keluar dan duduk di tepi kubur mereka masing-masing. Setiap mayat memiliki sebuah piring bercahaya di hadapannya, kecuali satu mayat yang tampak duduk tanpa cahaya sedikit pun.
Abu Qilabah pun bertanya kepada mayat tersebut, mengapa ia tidak memiliki cahaya seperti yang lainnya? Dengan wajah sedih, mayat itu menjawab bahwa cahaya tersebut merupakan hasil dari doa dan sedekah yang dihadiahkan oleh anak-anak atau keluarga mereka yang masih hidup. Namun, dirinya tidak mendapatkan apa pun karena memiliki anak yang tidak sholeh, tidak mendoakannya, dan tidak menyedekahkan sesuatu untuknya. Karena itu, ia merasa malu di hadapan tetangga-tetangganya sesama penghuni kubur.
Setelah terbangun dari mimpinya, Abu Qilabah segera mencari anak dari mayat yang ia temui dalam mimpinya. Ia menceritakan apa yang telah dilihatnya dan memberi nasihat kepada anak tersebut agar berbakti kepada ayahnya meskipun sudah meninggal. Mendengar cerita itu, anak tersebut tergerak hatinya, ia segera bertaubat dan mulai mendoakan ayahnya serta bersedekah atas namanya.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Support kami dengan berbelanja di sini:
Rp147.000
Rp288.000
Rp229.000
Rp94.000
Memuat Komentar ...