Kewajiban Bermazhab dan Bertaqlid kepada Para Mujtahid

 
Kewajiban Bermazhab dan Bertaqlid kepada Para Mujtahid
Sumber Gambar: Ilustrasi/Pixabay

Laduni.ID, Jakarta – Banyak sekali di akhir zaman ini pernyataan (propaganda) yang kelihatannya seolah benar dan islami, tapi sebenarnya merupakan tadhili (menyesatkan). Salah satu propaganda yang sampai saat ini masih menggema adalah “Kembali ke Al-Qur’an dan Hadis”.

Bagi orang awam yang tak begitu dalam menyelami keilmuan di dunia pesantren atau bahkan sama sekali tidak, hal tersebut adalah benar. Namun bagi ahli ilmu, pernyataan tersebut adalah salah dan menyesatkan.

Gus Dewa, pengasuh Pondok Pesantren Darut Tauhid Patemon, Probolinggo dalam unggahan Facebook terbarunya (11/1/2022) menyebutkan hal tersebut merupakan strategi menghancurkan konsep bermazhab. Sebagaimana yang telah diketahui bersama, konsep bermazhab adalah salah satu jalan seseorang dalam beragama.

Analogi-analogi sederhana telah banyak tersebar dalam menggambarkan propaganda tersebut, misalnya seseorang tak akan bisa meminum madu langsung dari lebahnya. Perlu ada proses panjang sebelum akhirnya madu bisa dinikmati. Begitu juga dalam beragama, konsep bermazhab memudahkan umat dalam memahami isi Al-Quran dan Hadis melalui para fuqaha.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN