Karomah KH. Ahmad Qusyairi Pasuruan yang Berhentikan Kereta Listrik

 
Karomah KH. Ahmad Qusyairi Pasuruan yang Berhentikan Kereta Listrik
Sumber Gambar: Ma'had Aly Jakarta

Laduni.ID, Jakarta – KH. Ahmad Qusyairi dan KH. Abdul Hamid Pasuruan merupakan dua ulama besar yang sangat berjasa dalam penyebaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah di Pasuruan. Termasuk juga jasa mereka dalam mengawal Pasuruan hingga saat ini.

KH. Ahmad Qusyairi dan KH. Abdul Hamid adalah mertua dan menantu. KH. Ahmad Qusyairi dipesan oleh sang ayah, KH. Muhammad Shiddiq untuk kelak mengambil Abdul Mu’thi (KH. Abdul Hamid muda) sebagai menantu, mengingat keistimewaan-keistimewaan yang tampak pada pemuda tersebut. KH. Muhammad Shiddiq seakan telah mengetahui, bahwa kelak Abdul Mu’thi akan menjadi seorang wali besar.

Dua mutiara Pasuruan itu berada pada maqom kewalian yang sama, walau terkadang Kiai Hamid mengungkapkan bahwa Kiai Qusyairi adalah seorang “Wali Besar yang Menyamar”.  Nama keduanya semakin masyhur setelah wafatnya waliyullah terkemuka Pasuruan bernama Habib Ja’far bin Syeikhon As-Segaf.

KH Ahmad Gholban Aunir Rahman, Pengasuh Pondok Pesantren Putri (PPI) Zainab Shiddiq Jember, Jawa Timur pernah bercerita tentang kisah Kiai Qusyairi yang pernah membuat sebuah kereta listrik berhenti. Cerita tersebut berasal dari sang ayah yang diceritakan langsung oleh Kiai Hamid Pasuruan.

Kala itu, Kiai Qusyairi sedang dalam perjalanan menuju Surabaya, beliau mengendarai sebuah mobil bersama supir pribadinya. Mobil yang dikendarai Kiai Qusyairi sampai di sebuah perlintasan rel kereta api, namun sayang, tiba-tiba saja mobil tersebut mogok. Padahal dari kejauhan kereta listrik sudah terlihat mendekat. Karena sistem yang otomatis, kereta listrik tersebut tidak bisa diberhentikan oleh masinis secara manual.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN