Di Balik Penciptaan Akal dan Nafsu
Laduni.ID, Jakarta - Syaikh Usman bin Hasan bin Ahmad As-Syakir Al-Khuwairi ulama yang hidup pada abad ke-13 Hijriyah pengarang Kitab Durratun Nashihin meriwayatkan, bahwa sebelum Allah SWT menciptakan akal dan nafsu yang hendak diletakkan dalam diri Adam AS, terlebih dahulu Allah menguji keduanya agar kelak di kemudian hari Adam AS dan anak cucunya tahu fungsi dari keduanya dan cara menggunakan dan menaklukkan keduanya.
Sebagaimana diterangkan di dalam Kitab Durratun Nashihin, bahwa setelah menciptakan akal dan nafsu, kemudian Allah memerintahkan mereka berdua untuk menghadap-Nya. Kemudian ditanya satu persatu.
Akal pun datang menghadap, dan ketika disuruh berbalik, berbaliklah ia. Lalu Allah pun bertanya kepadanya,
مَنْ أَنَا وَمَنْ أَنْتَ؟
"Siapakah Aku dan siapa kamu?"
Maka dengan rasa penuh tawadhu, akal menjawabnya,
أَنْتَ رَبِّيْ وَأَنَا عَبْدُكَ الضَّعِيْفُ
"Engkau Tuhanku dan aku adalah hamba-Mu yang lemah."
Karena jawaban itulah kemudian Allah SWT memberikan kemuliaan kepada akal.
Lalu tibalah giliran nafsu akan ditanya. Ketika diperintahkan untuk menghadap, ia diam saja, tidak menjawab. Ketika ditanya dengan pertanyaan yang sama,
Memuat Komentar ...