Benarkah Menambahkan Ar-Rahmaan dan Ar-Rahiim dalam Bertasmiyah Sebelum Makan, Bid’ah?

 
Benarkah Menambahkan Ar-Rahmaan dan Ar-Rahiim dalam Bertasmiyah Sebelum Makan, Bid’ah?
Sumber Gambar: Ilustrasi/Pexels

Laduni.ID, Jakarta – Pernahkah Anda mendengar sebuah pernyataan yang berbunyi, “Tidak boleh menambahkan lafaz ‘Ar-Rahman Ar-Rahim’ pada bacaan tasmiyah ketika hendak makan, karena hal tersebut adalah tambahan yang tidak terdapat di dalam hadis.” (Syeikh Al-Bani, silsilah As-Shahih 1/681)

Pernyataan tersebut berisi larangan menambahkan kata Ar-Rahman dan Ar-Rahim dalam bacaan Bismillah sebelum makan yang dianggap bid’ah oleh sebagian orang. Lalu bertasmiyah seperti apa yang dianjurkan dalam Islam?

Syaikh Syamsuddin Muhammad bin Ahmad Asy-Syirbini mengatakan:

ﺗﺴﻦ اﻟﺘﺴﻤﻴﺔ ﻗﺒﻞ اﻷﻛﻞ ﻭاﻟﺸﺮﺏ ﻭﻟﻮ ﻣﻦ ﺟﻨﺐ ﻭﺣﺎﺋﺾ للأمر ﺑﻬﺎ ﻓﻲ اﻷﻛﻞ ﻭﻳﻘﺎﺱ ﺑﻪ اﻟﺸﺮﺏ، ﻭﻟﻮ ﺳﻤﻰ ﻣﻊ ﻛﻞ ﻟﻘﻤﺔ ﻓﻬﻮ ﺣﺴﻦ، ﻭﺃﻗﻠﻬﺎ ﺑﺴﻢ اﻟﻠﻪ، ﻭﺃﻛﻤﻠﻬﺎ ﺑﺴﻢ اﻟﻠﻪ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﻴﻢ، ﻭﻫﻲ ﺳﻨﺔ ﻛﻔﺎﻳﺔ ﻟﻠﺠﻤﺎﻋﺔ.

“Disunnahkan menyebut nama Allah sebelum makan dan minum, walaupun dilakukan oleh orang yang sedang jinabah atau wanita yang sedang haid. Sebab ada perintah untuk itu pada masalah makan dan sebagai hukum qiyas pada masalah minum. Apabila bertasmiyah di setiap suap makanan, ini bernilai bagus. Minimal tasmiyah adalah mengucapkan

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN