Makna Terminologi Santri dalam Nasihat Para Kyai

 
Makna Terminologi Santri dalam Nasihat Para Kyai
Sumber Gambar: lirboyo.net, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Secara umum "santri" adalah julukan seorang yang sedang menempuh belajar ilmu agama di pondok pesantren. Biasanya selain menuntut ilmu agama, santri diwajibkan juga untuk tinggal di asrama. Tapi ada juga yang sekadar mengaji dan tidak menetap di dalam pesantren, yakni "santri kalong", alias hanya ikut mengaji saja.

Selama di Pondok Pesantren santri dididik untuk hidup disiplin dan dapat mengatur waktu dalam belajar. Selain itu, santri dituntut untuk selalu hidup sederhana, seperti dalam makanan, pakaian, dan lain-lain. Tidak berlebihan dalam berbagai hal. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, istilah santri mengalami perubahan, atau lebih tepatnya perluasan. Banyak orang yang mengaku santri, meski tidak pernah mondok sekali pun, tapi hanya sekadar mendapatkan ijazah atau petuah dari seorang kyai. Meski demikian banyak kyai juga memang menerima hal itu. Demikian itu dilakukan, tidak lain adalah sebagai alternatif dakwah agar banyak orang tertarik dan merasa nyaman dengan dunia kesantrian.

Berikut ini makna yang terkandung dalam terminologi santri menurut pandangan dan nasihat beberapa kyai nusantara:

"Orang berilmu adalah orang yang niat belajarnya karena mencari rida Allah SWT, bersih hatinya, dan wara’. Bukan bermaksud untuk kepentingan duniawi, seperti untuk memperkaya, mendapatkan jabatan dan memperbesar pengaruh di hadapan orang lain. Bahkan, memperbanyak tidur dan makan bukanlah adab seorang santri karena hal itu akan menghalangi ilmu. Niat yang benar dan membersihkan hati merupakan adab santri terhadap dirinya."

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN