Sumber Pengetahuan yang Sebenarnya
Laduni.ID, Jakarta – Pada hakikatnya manusia sebagai mahkluk theomorfis mempunyai sesuatu yang agung di dalam dirinya, yaitu akal – kehendak yang bebas (free will) dan kemampuan berbicara. Akal memungkinkan manusia membedakan mana baik dan buruk, antara kenyataan dan khayalan, serta dengan sendirinya membawa manusia kearah kesadaran tentang kesatuan Dzat (tauhid). Karena itu, kehendak membuatnya mampu memiliki pilihan antara yang benar dan yang salah.
Dalam Islam, manusia tidak dipandang sebagai makhluk yang berkehendak serba buruk memiliki akal, melainkan sebagai makhluk berakal yang mampu mendekatkan diri kepada tuhan, yang juga memiliki kehendak dan kemapuan berbicara. Kemampuan berbicara membuatnya mampu menyatakan hubungan antara dirinya dengan Tuhan.
Konsep manusia sebagai makhluk theomorfis sisi lain, adalah bentuk kritik terhadap ideologi dunia modern yang sekarang sedang dihadapi manusia. Ideologi modern telah menggeser posisi manusia dari pusat eksistensinya, sehingga semakin terpinggirkan dari esensi kemanusiaannya, dan kehidupan menjadi kehilangan horizon spiritual (ini yang dapat menimbulkan berbagai bencana dan krisis kemanusiaan serta rusaknya lingkungan).
Keadaan seperti inilah yang membuat manusia lupa dengan hakikat diri yang sebenarnya. Kemajuan masyarakat yang sudah berhasil dan begitu percaya pada ilmu tekhnologi, akhirnya berkembang lepas dari kontrol agama karena menjadi sebagai pusat kemajuan, sehingga ilmu pengetahuan dan teknologi akhirnya menggantikan posisi agama. Segala kebutuhan agama seolah bisa di petik melalui Mbah teknologi-isme.
Memuat Komentar ...