Tradisi Syukuran dengan Onde-Onde, Suwella dan Jompo-Jompo dalam Perspektif Islam
Laduni.ID, Jakarta – Suku Bugis sangat kental dengan kearifan local, tak terkecuali mereka yang bermukim di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan. Setiap menikmati suatu karunia yang baru mereka pun melakukan syukuran.
Hal ini pun dilakukan oleh keluarga besar Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqaa (PPUW) yang merupakan pesantren tertua di Kabupaten Sidrap. Warga PPUW meresmikan gedung baru dengan acara sederhana pada hari Sabtu, 8 Januari 2022.
Para Pendidik dan Tenaga Kependidikan PPUW baik Madrasah Aliyah maupun Tsanawiah bahu-membahu menyiapkan kue tradisional berupa Onde-onde (Kue Klepon), Jompo-jompo (mirip dengan Kue Cucur) dan Suwella sebagai menu utama acara tersebut.
- Baca juga: Filosofi Pohon Bambu
Kue tradisional itu dihidangkan tidak sekedar dihidangkan begitu saja tetapi mengandung makna, dalam istilah agamanya Tafa'ul.
Dalam bahasa Arab, optimisme sering disebut At-Tafa'ul. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), optimisme adalah paham (keyakinan) atas segala sesuatu dari segi yang baik dan menyenangkan, sikap yang selalu mempunyai harapan dalam segala hal. Sebagaimana Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam menyampaikan dalam Hadis Qudsi;
( يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي
Memuat Komentar ...