Keutamaan Membaca Al-Qur'anul Karim

 
Keutamaan Membaca Al-Qur'anul Karim

Laduni.ID, Jakarta – Membaca Al-Qur’an bagi umat muslim bukanlah hal yang asing bahkan sering dilakukan. Al-Qur’an adalah kalam Allah SWT, mukzijat yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW, di tulis dalam mushaf dan diriwayatkan secara mutawatir, serta membacanya adalah termasuk ibadah.

Rasulullah SAW bersabda, “Al-Quranul Karim adalah hikmah. Barang siapa belajar Al-Quranul Karim pada usia muda, niscaya Al-Quranul Karim akan mendarah daging pada dirinya. Perhatikanlah, sesungguhnya api neraka tidak akan menyentuh hati yang telah menjadi wadah Al-Quranul Karim dan badan yang menghindari hal-hal yang diharamkannya, menghalalkan apa yang dihalalkannya, beriman kepada hikmah-hikmahnya, menghindari penafsiran ayat-ayat mutasyabih yang tidak sesuai dengan akidah Ahlussunah wal Jamaah, dan tidak membuat bid’ah padanya.”

Para ahli hikmah juga berkata, “Seseorang yang diberikan ilmu (agama) dan (ilmu) Al-Quranul Karim harus mengenal dirinya sendiri dengan baik dan tidak boleh merendahkan diri serta tunduk kepada orang-orang yang condong kepada dunia. Sebab, sesuatu yang telah diberikan kepadanya itu lebih berharga daripada segala sesuatu yang telah diberikan kepada ahli dunia. Lebih-lebih, dalam surat An-Nisa ayat 77, Allah SWT telah memberitahukan bahwa kesenangan dan kenikmatan harta dunia itu sedikit dan hanya bersifat sementara. Selain itu, Allah SWT juga telah menyifatkan ilmu dan hikmah dengan ‘khairan katsiran’ (kebaikan yang banyak) dalam surat Al-Baqarah. 269.”

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN