Pengertian Malu Menurut Syari’at Islam, Ini Penjelasan dan Dalilnya

 
Pengertian Malu Menurut Syari’at Islam, Ini Penjelasan dan Dalilnya
Sumber Gambar: mohamed_hassan/Pixabay (foto ilustrasi)

Laduni.ID, Jakarta  - Dalam suatu hadis bahwasanya Nabi Muhammad SAW telah menyebutkan, “Malu adalah bagian dari iman.” Artinya, malu merupakan budi pekerti yang baik menurut islam yang harus dimiliki oleh setiap umat muslim.

Malu adalah satu kata yang mencakup perbuatan menjauhi segala apa yang dibenci. Malu juga tidak dapat dipisahkan dari iman yang keduanya merupakan pasangan satu sama lain. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al Hakim, beliau berkata:

, اَلْـحَيَاءُ وَ اْلإِيْمَانُ قُرِنَا جَمِـيْعًا ، فَإِذَا رُفِعَ أَحَدُهُمَا رُفِعَ اْلاَ خَرُ

Artinya: "Iman dan malu merupakan pasangan dalam segala situasi dan kondisi. Apabila rasa malu sudah tidak ada, maka iman pun sirna." (HR. Al Hakim).

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Malu berasal dari kata hayaah (hidup), dan ada yang berpendapat bahwa malu berasal dari kata al-hayaa (hujan), tetapi makna ini tidak masyhûr. Hidup dan matinya hati seseorang sangat mempengaruhi sifat malu orang tersebut. Begitu pula dengan hilangnya rasa malu, dipengaruhi oleh kadar kematian hati dan ruh seseorang. Sehingga setiap kali hati hidup, pada saat itu pula rasa malu menjadi lebih sempurna.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN