Ziarah Makam KH. Abdullah Hadziq, Pengasuh Pondok Pesantren Balekambang Jepara

 
Ziarah Makam KH. Abdullah Hadziq, Pengasuh Pondok Pesantren Balekambang Jepara
Sumber Gambar: Muhammad Ali/Soeara Moeria

Laduni.ID, Jakarta – KH. Abdullah Hadziq atau Mbah Dullah adalah pengasuh Pondok Pesantren Balekambang, Jepara generasi kedua. Menurut catatan silsilan dari keturunan Mbah Tasmin, Mbah Dullah merupakan putra dari pasangan KH. Hasbullah, pendiri Pondok Pesantren Balekambang, Jepara (saat ini bernama Pondok Pesantren Raudlatul Mubtadiin Balekambang) dengan Su’adah binti Ilyas bin Muhammad Tasmin Ngroto bin Kyai Pupus Pati.

Diriwayatkan dari Maulana Al-Habib Luthfi bin Yahya, Mbah Dullah pernah menimba ilmu di tanah suci Makkah selama 12 tahun. Di sana beliau berguru kepada Syekh Mahfud At-Tarmasi, Syekh Dimyathi, dan Syekh Nahrawi Al-Makkiy, seorang mursyid Thariqah Syadziliyah. Serta Mbah Dullah juga pernah berbai’at thariqah kepada Maulana Habib Luthfi bin Yahya muda.

Dalam perjalanan hidupnya, Mbah Dullah adalah seorang penggerak NU di Jepara. Kiprahnya dalam memasok logistik untuk para pejuang saat perang di Surabaya tak terbantahkan. Bahkan, Hadratussyekh KH. Hasyim Asy’ari, yang juga merupakan guru beliau, memberikan sebuah tongkat komando sebagai bentuk kepercayaan kepada Mbah Dullah.

Pribadi yang wara’ dan zuhud membuatnya disegani oleh siapapun. Ketawadhuan beliau menjadi cerminan dari akhlak mulia. Sifat inilah yang kemudian diteruskan oleh para santri dan muhibbin beliau, termasuk KH. Hayatun Nufus Abdullah Hadziq, salah satu putra beliau yang juga menjabat sebagai Rais Syuriah PCNU Jepara.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN