Terapeutik Hasad dalam Islam
Laduni.ID, Jakarta - Dalam persaingan hidup yang semakin tajam, terkadang kompetisi tak selamanya berjalan sehat. Banyak harapan yang tidak sesuai dengan kenyataan. Efeknya, akan muncul sikap pragmatis dan inferior seperti istilah Ok boss, ABS, carmuk, saling sikut, menjatuhkan, berkhianat laksana menggunting dalam lipatan, minder tak beralasan, kecewa bahkan fitnah pun juga dimainkan. Yang penting kenikmatan itu bisa hilang dari pemiliknya. Senang melihat orang susah dan susah melihat orang senang. Na'udzubillah, iri dengki alias hasad pun merajalela di dalam jiwa manusia.
Allah SWT berfirman:
ﺃَﻡْ ﻳَﺤْﺴُﺪُﻭﻥَ اﻟﻨَّﺎﺱَ ﻋَﻠَﻰٰ ﻣَﺎ ﺁﺗَﺎﻫُﻢُ اﻟﻠَّﻪُ ﻣِﻦْ ﻓَﻀْﻠِﻪِ ۖ ﻓَﻘَﺪْ ﺁﺗَﻴْﻨَﺎ ﺁﻝَ ﺇِﺑْﺮَاﻫِﻴﻢَ اﻟْﻜِﺘَﺎﺏَ ﻭَاﻟْﺤِﻜْﻤَﺔَ ﻭَﺁﺗَﻴْﻨَﺎﻫُﻢْ ﻣُﻠْﻜًﺎ ﻋَﻈِﻴﻤًﺎ
Artinya, "Ataukah mereka hasad kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya? Sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya kerajaan yang besar." (QS. An-Nisa': 54)
Imam Al-Ghazali berkata, "Bila Allah memberikan nikmat kepada saudaramu, maka kamu kemungkinan akan mengalami salah satu dari dua hal, yaitu antara 'ghibthah' atau 'hasad.'"
Memuat Komentar ...