Serba-Serbi Puasa Rajab
Laduni.ID, Jakarta – Jika sudah datang bulan Rajab, kebiasaan kita adalah puasa. Saat di pesantren puasanya hingga satu bulan penuh, seperti halnya di bulan Ramadhan. Disamping manut pada kiai, itu pun karena sudah jadi tradisi amaliah ulama terdahulu. Kita tidak sekali-kali menanyakan apa dalilnya? Kalau ulama sudah mengamalkan puasa sunah di bulan Rajab, itu artinya ulama kita sudah tahu dalilnya.
Lalu untuk apa menanyakan kesahihan hadis dalam menghukumi suatu fadilah (keutamaan) dalam ibadah, seperti puasa ini. Jika pun itu dloif, tetap matannya dari sabda Kanjeng Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam meski sanad dan rawinya lemah.
Merujuk pada kitab Alfiyah al-Hadis karya Syaikh Abi Al-Fadlol Zaenudin Abdi Rahim al-Iroqi (hlm: 11), kitab yang menjelaskan tentang ilmu mustholahul hadis yang disusun secara nadham jumlah 1000 bait, kebetulan saya pernah ngaji kitab ini.
وان تصل بسند منقولا # فسمه متصلا موصولا
سواء الموقوف و المرفوع # ولم يروا ان يدخل المقطوع
وسم بالموقوف ما قصرته# بصاحب وصلت او قطعته
وبعض اهل الفقه سماه الأثر# وان تقف بغيره قيد تبر
Memuat Komentar ...