Penafsiran Istilah "Al-Nafs Al-Wahidah" dalam Sejarah Penciptaan Perempuan
Laduni.ID, Jakarta - Sesungguhnya telah terjadi berbagai penafsiran dan pendapat tentang asal mula kejadian perempuan. Pertanyaan yang sering muncul adalah apakah dia diciptakan dari tanah seperti Adam, atau dia justru diciptakan dari bagian tubuh Adam? Pembicaraan dalam masalah ini dimulai dari penafsiran Surat An-Nisa’ ayat pertama, yaitu:
يَا أَيُّهَاالنَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِىْ خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ....
“Wahai manusia sesungguhnya kami telah menciptakan kamu dari jiwa yang satu....”
Para ulama berbeda pendapat dalam menafsirkan kata “Al-Nafs Al-Wahidah”. Ada yang menyatakan itu ditujukan kepada “Adam” seperti pendapat Ibn Katsir, At-Tabari, Fakhrurrazi, mufassir kontemporer seperti Wahbah Az-Zuhaili, dan lainnya. Konsekuensi logis dari penafsiran ini adalah, pengakuan bahwa Hawa sebagai perempuan pertama berasal dari Adam, sehingga memberi kesan bahwa asal perempuan dari lelaki.
Pada sisi lain, Muhammad Abduh memberikan dua penafsiran, pertama “Al-Nafs Al-Wahidah” bermakna “Adam” seperti para mufassir terdahulu dan kedua “jenis”. Namun pada akhirnya Abduh lebih cenderung kepada pendapatnya yang kedua, yaitu “jenis”. Sehingga, sesungguhnya tidak ada perbedaan unsur penciptaan lelaki dan perempuan, Adam dan Hawa. Keduanya tercipta dari jenis yang sama.
Memuat Komentar ...