Shalat Khusyuk Menurut Imam Hatim Al-Asham
Laduni.ID, Jakarta - Salah satu dari lima pilar Rukun Islam, shalat merupakan posisi yang sangat penting dan wajib dilaksanakan oleh setiap umat Muslim yang sudah mukallaf (baligh dan berakal).
Selain sebagai sebuah kewajiban, ibadah shalat juga merupakan media terbaik dalam membentuk karakter yang mulia. Sebab, Allah SWT menegaskan bahwa ibadah shalat itu dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar. Sebagaimana disinggung di dalam Surat Al-Ankabut ayat 45 berikut ini:
اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ
“Bacalah (Nabi Muhammad) Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu dan tegakkanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Sungguh, mengingat Allah (shalat) itu lebih besar (keutamaannya daripada ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Memang dinyatakan secara tegas bahwa shalat itu dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar. Tapi shalat yang bagaimanakah yang dimaksud demikian?
Dalam mewujudkan shalat yang dapat menjadikan sebagai penjaga diri dari perbuatan keji dan mungkar memang tidaklah mudah. Secara etimologi, kata khusyuk berasal dari Bahasa Arab yang berarti
Memuat Komentar ...