Mari Menutupi Aib Orang Lain
Laduni.ID, Jakarta – Sekarang ini kita menyaksikan, betapa mudahnya seseorang membuka aib sesama, melempar tudingan, mencari-cari kesalahan orang lain, menyebarluaskannya dan bahkan menjadikannya sebagai lelucon, tanpa menyadari akan bahayanya. Mereka berbicara tanpa mengindahkan larangan agama, berbicara tanpa fakta nyata dan hanya mengikuti hawa nafsunya saja, mereka tidak menyadari bahwa semua perkataan yang mereka ucapkan kelak akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.
Salah satu bahaya lisan yang sedang merebak luas adalah tentang ghibah dan mengumbar aib sesama. Ini terjadi di mana saja, baik di pasar, warung, halaman rumah, dapur, ruang tamu, tempat kerja, dan bahkan di masjid dan mushola. Ironisnya, hal ini sudah dianggap biasa dan menjadi hidangan keseharian dalam pergaulan. Juga tak kalah serunya dengan adanya acara-acara infotainment tentang ghibah di berbagai media masa, kerapkali menyebut-nyebut keburukan orang lain.
Berkenaan dengan hal ini, Allah SWT memberikan peringatan di dalam Al-Qur’an:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ
Memuat Komentar ...