Ustaz Ma’ruf Khozin: Membakar Dupa Saat Shalawatan
Laduni.ID, Jakarta – Pada sesi tanya-jawab penguatan keAswajaan di NU Kayong Utara, ada seorang ibu bertanya tentang dupa yang dinyalakan saat pembacaan Maulid Nabi. Ia mendengar bahwa dupa atau menyan diperuntukkan memanggil arwah sehingga dilarang.
Saya meluruskan soal menyan yang seolah identik dengan arwah, bahwa bakar menyan ini secara subtansi juga ada di masa Nabi:
ﻛﺎﻥ اﺑﻦ ﻋﻤﺮ «ﺇﺫا اﺳﺘﺠﻤﺮ اﺳﺘﺠﻤﺮ ﺑاﻷﻟﻮﺓ، ﻏﻴﺮ ﻣﻄﺮاﺓ ﻭﺑﻜﺎﻓﻮﺭ، ﻳﻄﺮﺣﻪ ﻣﻊ اﻷﻟﻮﺓ» ﺛﻢ ﻗﺎﻝ: «ﻫﻜﺬا ﻛﺎﻥ ﻳﺴﺘﺠﻤﺮ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ»
"Jika Ibnu Umar membakar dupa maka beliau memakai kayu gaharu, tanpa dicampur wewangian dan kapur. Menurut Ibnu Umar bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam melakukan hal tersebut." (HR Muslim)
Kita menemukan riwayat dari Imam Daril Hijrah, Malik bin Anas:
ﻗﺎﻝ ﻣﻄﺮﻑ ﻛﺎﻥ ﻣﺎﻟﻚ ﺇﺫﺍ ﺃﺗﺎﻩ الناس خرجت ﺍﻟﻴﻬﻢ ﺍﻟﺠﺎﺭﻳﺔ ﻓﺘﻘﻮﻝ ﻟﻬﻢ ﻳﻘﻮﻝ ﻟﻜﻢ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺗﺮﻳﺪﻭﻥ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﺃﻭ ﺍﻟﻤﺴﺎﺋﻞ؟ ﻓﺈﻥ ﻗﺎﻟﻮﺍ ﺍﻟﻤﺴﺎﺋﻞ ﺧﺮﺝ ﺍﻟﻴﻬﻢ ﻭﺍﻓﺘﺎﻫﻢ ﻭﺍﻥ ﻗﺎﻟﻮﺍ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﻗﺎﻝ ﻟﻬﻢ ﺍﺟﻠﺴﻮﺍ ﻭﺩﺧﻞ ﻣﻐﺘﺴﻠﻪ ﻓﺎﻏﺘﺴﻞ ﻭﺗﻄﻴﺐ ﻭﻟﺒﺲ ﺛﻴﺎﺑﺎ ﺟﺪﺩﺍ ﻭﺗﻌﻤﻢ ﻭﻭﺿﻊ ﻋﻠﻰ ﺭﺃﺳﻪ ﺍﻟﻄﻮﻳﻠﺔ ﻭﺗﻠﻘﻰ ﻟﻪ ﺍﻟﻤﻨﺼﺔ ﻓﻴﺨﺮﺝ ﺍﻟﻴﻬﻢ ﻭﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺨﺸﻮﻉ ﻭﻳﻮﺿﻊ ﻋﻮﺩ ﻓﻼ ﻳﺰﺍﻝ ﻳﺘﺒﺨﺮ ﺣﺘﻰ ﻳﻔﺮﻍ ﻣﻦ ﺣﺪﻳﺚ ﺭﺳﻮﻝ ﺍلله صلى ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ
Memuat Komentar ...