Metode Imam Al-Bukhari dalam Mengaji Hadis
Laduni.ID, Jakarta – Menurut Syekh Al-Muhaddis Ahmad 'Umar Hasyim, setidaknya ada tiga metode yang digunakan Imam Al-Bukhari saat memulai untuk mengaji hadis: memberikan perhatian lebih kepada kajian sanad dan matan hadis, berpergian ke berbagai daerah untuk bertemu banyak guru, dan hafalan yang kuat yang disertai pemahaman yang baik akan hadis.
Adapun perhatian Al-Imam Al-Bukhari terhadap kajian sanad dan matan hadis sangat luar biasa. Hingga beliau begitu mengetahui dengan detail para perawi hadis, tanggal lahir dan wafat, sifat mereka; apakah orang yang terpercaya atau tidak. Dalam segi matan, Al-Bukhari tidak akan mengambil riwayat al-mauquf dan al-maqthu' kecuali ada kesesuaian pada al-Quran dan Hadis yang memiliki sanad yang baik.
Dalam Thabaqat Al-Kubra, Imam Tajuddin Al-Subki menceritakan sebuah kisah saat Salim bin Mujahid sedang berada di sisi Muhammad bin Salam. Salim berkata, “Seandainya tadi kamu datang lebih cepat, kamu akan bertemu dengan anak kecil yang sudah hafal 70.000 hadis.” Ternyata Al-Bukhari baru saja datang untuk mengunjungi Salim dan ia baru saja pulang.
- Baca juga: Pesan Imam Bukhari Kepada Pencari Ilmu
Mendengar hal ini, Muhammad bin Salam langsung keluar demi menyusul Al-Bukhari. Saat sudah bertemu, Muhammad bin Salam meyakinkan, “Kamu betul hafal 70.000 hadis?” dengan penuh keyakinan, al-Bukhari menjawab, “Iya! Bahkan lebih. Aku tidak akan mendatangkan kepadamu suatu hadis, kecuali aku sudah mengetahui tempat lahir setiap rawi, tanggal wafat mereka, tempat tinggal mereka, dan aku tidak meriwayatkan ucapan sahabat maupun tabi'in kecuali aku sudah cek kesesuaiannya dengan Al-Quran dan Sunnah.”
Memuat Komentar ...