Penjelasan tentang Relasi Ingkar Janji dengan Sifat Munafik

 
Penjelasan tentang Relasi Ingkar Janji dengan Sifat Munafik
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Salah satu Hadis populer untuk menuduh orang sebagai munafik karena tidak menepati janji adalah riwayat Imam Bukhari berikut ini:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ: إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ

"Dari Abu Hurairah r.a, dari Rasulullah SAW,  beliau berkata, 'Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga; Apabila berbicara dia berdusta, bila dia berjanji dia mengingkari dan bila diberikan amanat dia berkhianat.'” (HR. Bukhari)

Menurut Ibn Hajar kenapa tiga hal tersebut menjadi tanda munafik, adalah karena perilaku tersebut telah merusak tiga pokok utama agama Islam yang mencakup perkataan, perbuatan, dan niat. Dusta merusak pokok agama yang berupa perkataan. Khianat merusak pokok agama yang berupa perbuatan. Sedangkan ingkar janji merusak pokok agama yang berupa niat.

Satu hal yang menarik adalah, kenapa ingkar janji merusak pokok agama yang berupa niat? Tidak lain, adalah karena ingkar janji bisa dikatakan sifat munafik hanya ketika orang yang berjanji bertekad dan berniat untuk tidak memenuhi janjinya di saat mengucapkan janji.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN