Mengapa Dinamakan Ramadhan?

Laduni.ID, Jakarta - Pada bulan Ramadhan umat Islam yang beriman dan memenuhi syarat-syarat serta rukun-rukun puasa diwajibkan untuk berpuasa. Tidak dibenarkan bagi mereka meninggalkan ibadah puasa wajib tersebut kecuali bagi mereka yang mendapatkan alasan wajib atau boleh meninggalkannya karena alasan yang sudah ditentukan di dalam ajaran agama, sebagaimana diuraikan dalam kitab-kitab fiqih.
Ramadhan adalah nama bulan yang sudah dikenal, baik oleh kaum Muslim, maupun nonmuslim. Ramadhan juga merupakan salah satu nama bulan kesembilan dalam sistem kalender Hijriah, yakni nama bulan yang berada di antara bulan Sya'ban dan bulan Syawwal.
Ramadhan oleh Rasulullah digelar sebagai "Sayyidus Syuhur" (penghulu bagi bulan-bulan lainnya). Ramadhan adalah bulan yang paling utama dibandingkan bulan-bulan lainnya, seperti bulan Muharram, Rajab, Dzulhijjah, Dzulqa'dah, Sya'ban, dan bulan-bulan sisanya.
Karena keutamaannya itulah maka menurut seorang ahli hadis, yakni Ibnu Hajar, ditegaskan bahwa berharap agar Ramadhan lekas berlalu tergolong dosa besar.
Kata "Ramadlan" (رمضان) –yang kemudian disebut dalam ejaan baku bahasa Indonesia dengan istilah "Ramadhan"—dalam bahasa Arab adalah kata benda berbentuk tunggal yang huruf terakhirnya tidak boleh diberi tanda baca tanwin, yang dalam ilmu Tata Bahasa Arab disebut dengan isim ghairu munsharif (kata benda yang huruf akhirnya tidak menerima tanwin). Ada dua alasan mengapa kata
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Support kami dengan berbelanja di sini:
Memuat Komentar ...