Hukum Bersiwak saat Berpuasa di Bulan Ramadhan

 
Hukum Bersiwak saat Berpuasa di Bulan Ramadhan
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Sebelum kita mengenal sikat dan pasta gigi seperti sekarang, masyarakat di masa lampau telah menggunakan siwak untuk menjaga kesehatan serta kebersihan gigi dan mulut. Siwak atau miswak adalah batang, ranting, atau akar dari Arok, atau yang disebut dalam bahsa Latin sebagai pohon Salvadora Persica. Pohon ini termasuk dalam kategori semak belukar dan hanya dapat ditemukan di wilayah Timur Tengah.

Meskipun penggunaannya semakin jarang ditemukan, siwak tetap digunakan oleh banyak orang, karena bersiwak merupakan salah satu amalan yang dicintai oleh Rasulullah SAW. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana hukum penggunaan siwak saat sedang berpuasa di bulan Ramadhan?

Dalam kitab As-Siraj Al-Wahhaj disebutkan:

ولا يكره إلا للصائم بعد الزوال ولو صوم نفل

“Dan tidak dimakruhkan memakai siwak kecuali bagi orang yang berpuasa setelah tergelincirnya matahari (zawal), meskipun saat menjalani puasa sunnah.”

Lebih lanjut, dalam Mughnil Muhtaj dijelaskan:

(ولا يكره) بحال (إلا للصائم بعد الزوال) ولو نفلا لخبر الصحيحين "لخلوف الصائم أطيب عند الله من ريح المسك" والخلوف بضم الخاء تغير رائحة الفم والمراد الخلوف بعد الزوال لخبر "أعطيت أمتي في شهر رمضان خمسا ثم قال وأما الثانية فإنهم يمسون وخلوف أفواههم أطيب عند الله من ريح المسك" والمساء بعد الزوال

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN