Mengasah Kepedulian dan Kejuangan Melalui Puasa
Laduni.ID, Jakarta -Saat menjalankan ibadah puasa sebenarnya sedang mencoba merasakan kepedihan lapar, haus dan dorongan syahwat. Ikut merasakan langsung pederitaan yang dialami oleh orang yang berkekurangan adalah metode yang paling efektif untuk mengasah kepedulian sosial dan mau berkorban untuk kepentingan orang lain. Karenanya, di bulan Ramadhan dianjurkan banyak bersedekah dan merayakan kemenangaan saat lebaran dengan mengeluarkan zakat fitrah. Rasulullah Saw adalah orang yang dermawan, dan lebih dermawan saat di bulan Ramadhan.
Sedekah berasal dari kata shadaqah (benar) dan satu akar kata dengan shadaaqah (persahabatan). Berarti sedekah menunjukkan bahwa orang bersedekah adalah benar dan bersahabat. Ada dua makna sedekah: yaitu makna sedekah secara umum dan khusuh. Secara umum, apapun yang diberikan untuk kebaikan yang lain adalah sedekah; seperti senyum, kalimat santun bahkan memberi makan kepada hewan dan ikan adalah sedekah. Secara khusus, sedekah adalah sesuatu yang dikeluarkan dari dirinya untuk menghilangkan kekikiran.
Jika Al-Qur‟ȃn atau Al-Sunnah menyebut sedekah berarti zakat, infak atau wakaf. Zakat adalah kadar minimal dari kewajiban harta yang dimiliki untuk berbagi dengan orang lain. Zakat bukan kedermawanan tetapi kewajiban yang tujuannya untuk menyebarkan kesejahteraan. Infak adalah pemberian untuk memenuhi kebutuhan yang menjadi tanggung jawab dan kewajibannya seperti belanja rumah tangga atau derma karena empati kepada yang lain dan biaya perjuangan. Adapun wakaf adalah derma untuk kepentingan kemanusiaan jangka panjang. Sebab, benda wakaf tidak boleh dikonsumsi dan dihabiskan tetapi harus dikelola oleh
Memuat Komentar ...