Jangan Ikuti Orang yang Selalu Merasa Besar dan Sombong

 
Jangan Ikuti Orang yang Selalu Merasa Besar dan Sombong
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - "Tanda-tanda runtuhnya amal sholeh adalah penyakit sombong. Ketika beramal ia hanya memandang orang lain dengan pandangan mencaci atau dengan memandang buruk," dawuh Habib Ali Al-Jufri.

Maka, janganlah kita mengambil sesuatu dari orang-orang yang mudah mencaci maki, merendahkan orang lain, meskipun ia seorang yang dipandang berilmu, punya jabatan atau nasab yang baik. Karena kebiasaan dakwah seperti itu bukan dakwah yang meniru Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Bahkan cara-cara kasar seperti itu tidak boleh dinisbatkan kepada Nabi SAW, sebab beliau tidak pernah mencaci maki dan merendahkan orang lain.

Mudah mencaci dan merendahkan orang lain merupakan bagian dari kesombongan. Sedangkan, sikap sombong sangat tidak disukai Allah SWT. Sebagaimana ditegaskan dalam firman berikut: 

لَا جَرَمَ اَنَّ اللّٰهَ يَعۡلَمُ مَا يُسِرُّوۡنَ وَمَا يُعۡلِنُوۡنَ‌ؕ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الۡمُسۡتَكۡبِرِيۡنَ‏

“Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang menyombongkan diri.” (QS. An-Nahl: 23)

Selayaknya kita mengikuti orang-orang yang berilmu dan memiliki sikap tawadhu' atau rendah hati. Karena ketawadhu'an adalah sifat kebalikan dari kesombongan dan keangkuhan. Orang yang tawadhu' akan selalu menghormati orang lain meskipun berbeda, dan memandang setiap manusia dengan pandangan rahmat atau kasih sayang.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN