Diplomasi Nabi Muhammad SAW dalam Pemindahan Hajar Aswad

 
Diplomasi Nabi Muhammad SAW dalam Pemindahan Hajar Aswad
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Nabi Muhammad SAW adalah insan kamil. Sosok manusia sempurna yang harus menjadi figur idola tidak saja bagi umat Islam tapi juga bagi nonmuslim. Itulah salah satu relevansi firman Allah yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam (QS. Al-Anbiya: 107).

Istilah manusia sempurna artinya beliau memiliki perilaku dan kecakapan yang multidemensi di berbagai bidang baik sebagai pribadi maupun sebagai pemimpin. Salah satu dari kemampuan Rasulullah adalah dalam bidang diplomasi. Apa itu diplomasi?

Diplomasi berasal dari bahasa Inggris diplomacy yang artinya;

1. Seni atau praktik dalam hubungan internasional, seperti bernegosiasi antar aliansi, membuat perjanjian dan kesepakatan.
2. Taktik dan kemampuan dalam menghadapi berbagai macam ragam karakter manusia.
3. Pemerintahan, Politik dan Diplomasi perilaku terkait relasi satu negara dengan yang lain.

Dari definisi di atas, dapat dimaklumi bahwa istilah diplomasi memiliki dua makna yang agak berbeda. Yang pertama terkait dengan kemampuan atau kecakapan personal dalam berkomunikasi dengan individu yang lain. Orang yang diplomatis akan mudah bergaul dengan siapa saja dan akan dipercaya orang untuk mengatasi suatu konflik antar individu. Dengan kata lain, seseorang yang memiliki kecakapan diplomasi adalah figur pemersatu dan itulah yang terjadi pada

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN