Syekh Kholil Bangkalan dan Jejaring Pesantren di Nusantara

 
Syekh Kholil Bangkalan dan Jejaring Pesantren di Nusantara
Sumber Gambar: Dok. Laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Syekh Muhammad Kholil atau yang kerap dipanggil dengan Syekh Kholil Bangkalan atau Mbah Kholil yang memiliki gelar Syaichona yang bermakna Mahaguru, orang yang dihormati sebagai gurunya para kiai-kiai Nahdlatul Ulama (NU) dan ulama-ulama seantero Nusantara.

Panggilan yang diberikan kepada ulama yang bernama lengkap Al-'Aalim Al-'Allaamah Asy-Syekh Al-Hajji Muhammad Kholil bin Abdul Lathif al-Bangkalani al-Maduri, itu merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada beliau atas jasa-jasanya serta keluasan ilmu dan pengaruhnya.

Syekh Kholil lahir pada 11  Jumadil akhir 1235 H atau 25 Mei 1835 M di Kampung Senenan, Desa Kemayoran, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur.

Sedari kecil Syekh Kholil mendapat pendidikan agama dari ayahnya. Selain itu beliau juga belajar dari para kiai dan pondok pesantren di Pulau Jawa. Ia belajar dari Kiai Muhammad Nur, kiai kharismatik asal Pondok Pesantren Langitan, Tuban, Jawa Timur.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN