Hukum Membakar Kemenyan Malam Jumat dan di Acara Tertentu

 
Hukum Membakar Kemenyan Malam Jumat dan di Acara Tertentu
Sumber Gambar: foto ist

Laduni.ID, Jakarta - Hukum membakar kemenyan atau dupa pada malam Jumat atau pada event-event tertentu dalam acara Islam seperti majelis dzikir dan lain sebagainya adalah boleh bahkan dianjurkan. Dalam hadis disebutkan :

عَنْ نَافِعٍ قَالَ كَانَ ابْنُ عُمَرَ إِذَا اسْتَجْمَرَ اسْتَجْمَرَ بِالْأَلُوَّةِ غَيْرِ مُطَرَّاةٍ وَبِكَافُوْرٍ يَطْرَحُهُ مَعَ الْأَلُوَّةِ ثُمَّ قَالَ هَكَذَا كَانَ يَسْتَجْمِرُ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ

Dari Nafi’ dia berkata : Bahwa Ibnu Umar beristijmar (membakar dupa) dengan kayu garu tanpa campuran, atau dengan kafur yang dicampur dengan kayu garu, kemudian beliau berkata : Demikian Rasulullah SAW beristijmar. (H. R. Muslim no. 6021, Nasa’i no. 5150)

Imam Nawawi dalam kitabnya menegaskan :

قَوْله ( كَانَ اِبْنُ عُمَرَ إِذَا اِسْتَجْمَرَ اِسْتَجْمَرَ بِالْأَلُوَّةِ غَيْر مُطَرَّاةٍ ، أَوْ بِكَافُوْرٍ يَطْرَحهُ مَعَ الْأَلُوَّةِ . ثُمَّ قَالَ : هَكَذَا كَانَ يَسْتَجْمِر رَسُوْل اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ ). الِاسْتِجْمَار هُنَا اِسْتِعْمَال الطِّيب وَالتَّبَخُّر بِهِ مَأْخُوذ مِنْ الْمِجْمَر ، وَهُوَ الْبَخُور . وَأَمَّا ( الْأَلُوَّة ) فَقَالَ الْأَصْمَعِيّ وَأَبُو عُبَيْد وَسَائِر أَهْل اللُّغَة وَالْغَرِيب هِيَ الْعُود يَتَبَخَّر بِهِ

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN