Produsen pesawat asal Amerika Serikat, Boeing, buka suara terkait pesawat buatannya, jenis 737 MAX 8 yang kembali jatuh. Pesawat ini adalah milik maskapai penerbangan Ethiopian Airlines
Ini mirip dengan kecelakaan B737 Max Lion Air. Kemenhub perlu mencermati ini," kata Alvin Lie
Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan memutuskan untuk sementara waktu melarang operasi pesawat Boeing 737 Max 8 di Indonesia. Mereka akan melakukan inspeksi terhadap pesawat jenis tersebut.
Boeing 737 Max 8, jenis pesawat yang baru saja jatuh di Addis Ababa, Ethiopia, akhirnya dilarang terbang di kampung halamannya sendiri, Amerika Serikat.
Larangan beroperasi ini dikecualikan bagi penerbangan B737 MAX 8 yang bertujuan non-komersial dan tidak membawa penumpang.
Dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, dua pesawat buatannya yakni jenis Boeing 737 MAX 8 mengalami kecelakaan di dua lokasi berbeda. Pertama, insiden pesawat jatuh terjadi di Indonesia pada Oktober 2018, tepatnya di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Penerbangan Maskapai Lion Air dengan nomor JT610 itu merenggut 189 nyawa.
Pada kejadian Jet Ethiopian Airlines tepatnya pada tanggal 10 Maret 2019 menewaskan sebanyak157 orang dan kejadian kedua yaitu jatuhnya Lion Air di Indonesia pada tanggal 29 Oktober 2018 yang mengakibatkan tewasnya 189 penumpang dan awak, keduanya adalah tipe Boeing 737 Max 8.
sebuah pesawat Boeing 737 MAX milik maskapai penerbangan Southwest Airlines kembali mendarat di bandara Orlando, Florida, AS. Sebelum mendarat kembali, pilot sempat melaporkan bahwa mesin pesawat mengalami masalah.
Sebanyak 115 penerbangan American Airlines akan dibatalkan setiap harinya dalam beberapa bulan ke depan karena perbaikan Boeing 737 Max.
“Kami selalu bekerja bersama dengan regulator lain dan kami pasti akan mengambil langkah bersama, tetapi EASA berhak untuk melihat secara individu pada hasilnya dan kemudian tentu saja terlibat dengan regulator lainnya.”