Ketika sama-sama nyantri di Pondok Tremas Pacitan dan mendapati keadaan yang berbeda, karena saking akrabnya, Simbah KH. Ali Maksum rahimahullah bertanya kepada Allahuyarham KH. Abdul Hamid Pasuruan.
Di tengah kebingungan keduanya, maka Gus Kholid langsung menghampiri Kiai Said yang baru keluar dari mobil, seraya berkata: “Abah, wonten...” Belum selesai berkata, Kiai Said langsung menjawab: “Kiai Hamid? Wis.. wis... Abah wis ketemu kok,” (Sudah, sudah saya temui kok) Sambil berjalan menuju Ndalem.
Amalan surat al-Fatihah pemberian KH. Abdul Hamid Pasuruan.
Kisah ketadziman KH. Mukhtar Syafa’at kepada KH. Abdul Hamid pasuruan.
Menurut Simbah KH. Abdul Hamid, siapa orangnya yang membaca amalan tersebut secara istiqomah maka dia akan melihat keajaiban-keajaiban yang belum pernah terlihat”tersembunyi”.
Sejak kecil KH. Abdul Hamid telah diberi keistimewaan oleh Allah SWT, yaitu ditunjukkannya tanda-tanda bahwa beliau akan menjadi wali dan ulama besar di kemudian hari. Misalnya, ketika KH. Abdul Hamid berusia enam tahun, beliau sudah bertemu dengan Rasulullah SAW
Indonesia memiliki banyak sekali ulama-ulama kharismatik yang tidak hanya masyhur di Indonesia, melainkan terdengar kabarnya hingga tanah suci, salah satunya ialah KH Abdul Hamid Pasuruan
Ulama Nusantara sejak dulu terkenal dengan kewalian dan karomah-karomahnya, tidak luput juga dengan KH Abdul Hamid Pasuruan yang dikisahkan selalu hadir ke acara Haul Syekh Abdul Qadir Jailani di Baghdad
Pada suatu hari, KH Abdul Hamid Pasuruan mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan mengundang para masyayikh
En Indonésie, la condition sociale paisible est influencée par la majorité des gens qui possèdent de la satisfaction et de la confiance en les dirigeants nationaux, suivant les enseignements du Prophète Muhammad SAW.
Praktiken und Gebete sind ein wichtiger Bestandteil des menschlichen Lebens, insbesondere für religiöse Menschen, die an die göttliche Macht glauben