Dikisahkan, salah satu santri Abuya Sayyid Muhammad yang tinggal di Jawa Timur. Santri tersebut tidak bisa memulai pelajaran yang akan diajarkan sebelum bertemu dengan Abuya Sayyid Muhammad.
Suatu hari, Abuya Sayyid Muhammad pernah memarahi putranya yang bernama Sayyid Alawi Muhammad Al-Maliki ketika hendak pamit berangkat sekolah SD (perumpamaan tingkatan sekolah di Indonesia) dengan membawa buku tulis.
Berkat kedermawanan Sayyid Muhammad, beliau diangkat menjadi wali
Ketika di malam hari yang sunyi dan dingin, Sayyid Alawi beserta rombongan sedang duduk-duduk santai di depan halaman rumah tersebut. Tiba-tiba mereka mendengar suara genderang yang dipukul oleh orang banyak, awalnya terdengar sayup bertalu-talu namun semakin lama semakin terdengar jelas.
Suatu ketika, As-Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki atau akrab dipanggil Abuya Sayyid Muhammad berencana pergi ke Madinah untuk berziarah ke makam Rasulullah Muhammad SAW. Rencananya juga ingin mengajak serta istri dan putra-putrinya berziarah ke leluhurnya di Madinah. Keinginan itu juga diutarakan oleh Abuya Sayyid Muhammad kepada keluarganya.