KH. Marzuqi Dahlan merupakan putra bungsu dari empat bersaudara, dari pasangan KH. Dahlan dengan Nyai Artimah. Beliau lahir tahun 1906 M, di Desa Banjarmelati, sebuah desa di bantaran barat Sungai Brantas, Kota Kediri.
LADUNI.ID, Mataram - Tim KRRB UNRAM (Konsorsium Riset Ruminansia Besar Universitas Mataram) melakukan budidaya tanaman lamtoro.
Sayyid Ahmad Zaini Dahlan adalah salah seorang “Syaikhul Islam” yang ilmu dan dakwahnya menyebar ke seluruh penjuru dunia.
KH. Ahmad Dahlan Ahyad lahir pada tanggal 30 Oktober 1885 M bertepatan dengan 13 Muharram 1303 H di Kebondalem Surabaya
KH. Muhammad Dahlan lahir pada 2 Juni 1909 di Desa Mandaran, Rejo, Pasuruan, Jawa Timur. Beliau merupakan putra ketiga dari lima bersaudara, dari pasangangan Abdul Hamid dan Chamsiyah.
Berapa banyak orang yang sebenarnya sudah mampu namun belum juga melaksanakan. Dan sebaliknya tidak jarang kita temui fenomena keajaiban dimana seseorang yang nampak tidak mungkin bisa melaksanakan ibadah haji ternyata mendapat panggilan dari Allah SWT.
Pesantren Bahrul Ulum Sahlaniyah berada di Jl. KH. Sahlan, Sidorangu,Watugolong, Krian, Sidoarjo, Jawa Timur
Kitab Fiqih KH. Ahmad Dahlan Niat Shalat Memakai Lafadz 'Ushalli'
Beliau juga membuat beberapa Sya'ir mengenai etika, hisab dan lain sebagainya.
Makam Kiai Syamsuri Dahlan Brabo Kecamatan Tanggungharjo, Grobogan, Jawa Tengah.
Ketika berumur tujuh tahun Kyai Dahlan dan keluargnya pindah ke Yogyakarta untuk mengadu nasib. Di sinilah perjalanan Kyai Dahlan di mulai. beliau memulai sekolah di SR (Sekolah Rakyat) di Suryodinatan.
KH. Zubair juga merupakan bagian terpenting dari para kyai NU, khususnya wilayah Rembang dan Jawa Tengah. Beliau senantiasa setia dengan bangsanya. Menurut Ulum, sang kiai senantiasa menanamkan rasa cinta Tanah Air kepada keluarga dan murid-muridnya. Semangat “Hubbul wathan minal iman” tersebut kemudian diwarisi oleh putranya, KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen.
Makam KH. Marzuqi Dahlan Ulama Nahdlatul Ulama Lirboyo Kediri Jawa Timur
Gus Robah yang menancapkan lidi di pinggir laut yang jaraknya ratusan meter, seketika di ketahui oleh si Mbah Yai Maimoen, lalu di tegur.
Berikut ini adalah syi’ir yang dibuat oleh Gus Miek ketika berziarah ke makam Syaikh Ihsan bin Dahlan Jampes:
Ketika mendirikan Pondok Bendo (kurang lebih tahun 1889 M) dan mempunyai santri pertama mbah khozin sudah berumur 60 tahun, kemudian beliau memimpin kurang lebih 70 tahun (meninggal 24 dzulqo’dah 1378 H / 1 Juni 1959M). usia beliau kurang lebih sekitar 130 tahun.
Pesantren Syekh Muhammad Dahlan Aek Hayuara Sibuhuan di Padang Lawas Sumatera Utara
Kiai Maemon Zubair pernah bercerita, bahwa Kiai Abdul Karim, pendiri dan pengasuh pertama pesantren Lirboyo Kediri, memiliki dua menantu adalan. Pertama, adalah Kiai Marzuqi Dahlan, kedua, adalah Kiai Mahrus Aly.
Pada masa transisi kemerdekaan, KH. Dahlan Kholil juga aktif dalam perlawanan melawan penjajah. Kala itu, Darul Ulum menjadi markas Laskar Hisbullah dan Laskar Hizbul Wathon. Bahkan adik beliau, Bisri Kholil juga turut bergabung menjadi bagian dari Laskar Hizbullah.
KH. Ahmad Dahlan Semarang adalah ulama NU yang juga anak dari KH. Abdullah Tremas
Bahkan, pada 1934, Raja Faruq, raja Mesir kala itu mengirim utusan ke Dusun Jampes untuk menyampaikan keinginannya agar Syekh Ihsan al-Jampesi bersedia diperbantukan mengajar di Universitas al-Azhar, Kairo, Mesir.
Mbah Yai Marzuqi bukan sembarang kiyai. Sejak masih nyantri kepada Mbah Yai Abdul Karim (Pendiri PP. Lirboyo), sudah tampak kelebihannya dibandingkan santri lainya, yakni beliau mampu mendeteksi posisi Nabi Khidir.
Beliau adalah KH. Marzuqi Dahlan, keponakan sekaligus menantu dari pendiri Pondok Pesantren Lirboyo, KH. Abdul Karim (Mbah Manab). Mbah Juqi, panggilan beliau, adalah Putra dari KH. Dahlan bin Ujang Sholeh, Jampes, Kediri dengan Ibu Nyai Hj. Artimah binti KH. Sholeh, Banjarmlati, Kediri.
Salah satu ulama besar yang sangat berpengaruh perkembangan ilmu falak di Nusantara ialah KH. Ahmad Dahlan Tremas, Pacitan
Tuan Guru Kiai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid atau yang dikenal juga dengan Tuan Guru Pancor ternyata belajar dari madrasah yang sama dengan Kiai Haji Hasyim Asy’ari dan Kiai Haji Ahmad Dahlan.
KH. Dahlan bin Abdul Qahar adlah ulama besar dari Nganjuk memiliki kontribusi penting dalam perjuangan membidani lahirnya Nahdhlatul Ulama
Asy-Syekh Al-Akbar Muhammad Dahlan merupakan putra (anak laki-laki) tertua dari Asy-Syekh Al-Akbar Abdul Fattah. Beliau dilahirkan pada tanggal 21 Desember 1916 M bertepatan dengan 26 Safar 1334 H di daerah Cidahu, Tasikmalaya.
Sayyid Ahmad Zaini beliau adalah ulama masyhur karena keilmuannya, murid-murid beliau sangat banyak dari Nusantara yang menjadi ulama-ulama besar.
KH. Muhammad Dahlan adalah ulama kharismatik dari Pasuruan yang memiliki banyak kontribusi di Nahdlatul Ulama, beliau adalah salah satu dibalik pendirian Muslimat NU bersama KH Abdul Wahab Chasbullah, dan KH Saifuddin Zuhri.
KH. Zubair Dahlan adalah ulama besar yang berasal dari Sarang Rembang beliau adalah ayah dari KH. Maimoen Zubair pendiri pesantren Al-Anwar Sarang Rembang, Jawa Tengah
Drs. KH. Cholil Dahlan merupakan anak pertama dari pasangan KH. Dahlan Cholil dan Nyai Hj. Zubaidah/Sholihah (istri kedua). Yai Cholil bertempat tinggal di Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso PeteronganJombang. Yai Cholil merupakan ketua umum majelis pimpinan Darul Ulum masa periode sekarang (2016-2025).
KH. Ahmad Dahlan Ahyad lahir pada tanggal 30 Oktober 1885 M bertepatan dengan 13 Muharram 1303 H di Kebondalem Surabaya. Beliau adalah putra keempat dari enam bersaudara dari pasangan KH. Muhammad Ahyad dan Nyai Hj. Mardliyah.
KH. Ahmad Suyuthi Dahlan namanya. Oleh masyarakat Kota Malang, ia dikenal luas dengan sapaan Gus Mad Kacuk – mengingat basis tempat tinggal dan pusat dakwahnya berada di Kacuk, Kebonsari, Kota Malang. Ia tercatat lahir pada 11 September 1939, dari pasangan KH Ahmad Dahlan dan Nyai Ruqoyyah.
Syekh Muhammad Dahlan Hasibuan lahir di Hasahatan Jae, Sibuhuan pada tahun 1904 M. Orang tuanya, H. Abdur al-Rahman, seorang saudagar kaya dan sangat terkenal di Kesultanan Barumun.
KH. Ahmad Idris Marzuqi, merupakan ulama kharismatik sekaligus pengasuh ke-4 Ponpes Lirboyo Kediri. Beliau putra dari KH. Marzuqi Dahlan. Ibu beliau, Bu Nyai Maryam