Dalam salah satu ceramahnya, ustadz Arrazy mengatakan bahwa nama belakang beliau, yaitu Hasyim adalah pemberian ayahandanya yang dinisbatkan kepada pendiri Nahdhatul Ulama (KH. Muhammad Hasyim Asy'ari). Masih juga dalam salah satu ceramahnya, di depan hadirin, ustadz Arrazy menyatakan kepada jamaahnya bahwa beliau bukan orang NU (secara kelembagaan/organisasi). Tetapi beliau mencintai NU.
Saya mengamatinya cukup lama. Sebagai keturunan Minang, saya menyimpan keresahan, menyaksikan realitas kaum yang mendompleng "dakwah sunnah" dan penyebaran ajaran mereka melalui grup keluarga, grup persatuan padang dll, serta tidak sedikit yang menjadi pengikut fanatiknya.
Kedok yang paling aman untuk penyebaran paham Wahabi dan Khawarij adalah dengan mendirikan rumah-rumah Tahfidz. Meski tidak semua Rumah Tahfidz itu milik Wahabi atau Khawarij, tapi tidak sedikit yang memang digunakan untuk menyebarkan ajaran Wahabi.
Beberapa orang memperdebatkan hukum ‘Adzim dalam lafadz istigfar, mereka berpendapat bahwa penambahan tersebut adalah bid’ah sebab Nabi SAW tidak pernah mencontohkannya. Menanggapi hal tersebut, Ustadz Arrazy Hasyim menjelaskan duduk perkara penambahan ‘Adzim dalam lafadz istigfar
Dalam salah satu tausiyahnya, Ustadz Arrazy Hasyim mengajak para jamaah untuk mensyukuri hidup di Indonesia. “Dan Negeri kita termasuk negeri paling bebas untuk berbicara, meskipun beberapa orang memframing negeri kita ini sudah komunis, enggak,” ujar Ustadz Arrazy Hasyim
Pulau Sumatra patut bersyukur karena memiliki tokoh-tokoh muda luarbiasa di berbagai bidang sejak zaman dahulu. Kebanyakan mereka telah berpengaruh besar kala umurnya di bawah 45 tahun.