Subhanallah, Ajib dan Amazing. Karya para ulama ahli Tafsir sejak masa Sahabat hingga saat ini berhasil dihimpun oleh ulama muda dan ulama masa depan yang dimiliki NU, Dr. KH M Afifudin Dimyathi (Katib Syuriah PBNU), Cucu Kiai Ramli Peterongan Jombang.
Kodifikasi hukum sebenarnya sudah ada jauh sebelum kemerdekaan Indonesia, terutama hukum Islam yang berbasis di Nusantara. Hal ini sebagaimana dapat dilihat dalam sebuah naskah Surya Ngalam di era Kesultanan Demak.
Berikut ini kami rangkum dari postingan KH Ahmad Baso tentang sejumlah nama yang menjadi penggerak NU dari luar Jawa. Selamat membaca.
Kiai Achmad Siddiq Jember dan Rais Am PBNU (1984-1990) adalah salah satu kiai arsitek Khittah NU, sekaligus perumus empat pilar "kekuatan NU".
Ini kesaksian Naskah kuno berbahasa Makassar dari abad 17, satu koleksi British Library dalam aksara jangang-jangang; dan, satunya lagi koleksi Perpus Berlin dalam aksara lontara' lama, tentang kedatangan utusan Kangjeng Sunan Bonang yang disebut dengan nama "Anakoda Bonang" dari Tuban, Jawa, ke Makassar pada pertengahan abad 16
Ngaji naskah kuno berbahasa Makassar dari abad 17, koleksi British Library dalam aksara jangang-jangang (kode BL Add 12351).
Dalam sebuah postingannya, KH. Ahmad Baso menulis tentang peradaban Jawi-Nusantara yang ditemuinya di dalam dawuh Kangjeng Sunan Ampel Denta kepada Raden Patah. Dawuh ini berisi tentang pesan untuk membuka hutan glagah wangi, Bintara Demak. Selamat membaca.
Bila kita mendapat pertanyaan sebagaimana pada judul di atas, maka dapat kita jawab bahwa tempat pertama kali digelarnya tradisi halal bi halal adalah...
Naskah lontar beraksara Bali ini berjudul Raden Patah koleksi Perpustakaan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, lempir 11a-b, yang menyatakan bahwa ketika terjadi geger dan huru-hara di Wilwatikta/Trowulan.
Ini kesaksian penulis-penulis Bali tentang pelajaran kisah putri Rasulullah SAW. yang terkenal yang menurunkan para ahlul bait pembawa Islam di Nusantara, yang menurunkan para Wali Songo.
Sejarawan Islam Nusantara, KH. Ahmad Baso, dalam salah satu postingannya di Facebook menulis tentang sebuah kampung yang bernama Garassi. Kampung ini merupakan pusat peradaban Walisongo yang terletak di Selatan Makassar pada abad ke-17.
Acara yang dihelat secara dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring) di Aula Kampus UNUSIA, Matraman ini juga sebagai upaya bersama untuk melawan dan menangkal paham-paham terorisme