KH. Bachri Basyiron mendirikan dengan peletakan batu pertama pada pertengahan tahun 1955 atas titah sang guru, KH. Ma’shum Lasem. Suatu ketika, setelah boyongan dari Pesantren Al-Hidayah Lasem-Rembang, Jawa Tengah.
KH. Bachri menghabiskan masa senjanya dengan menghafalkan Al-Qur’an. Hal ini dilakukan lantaran banyak santri yang setoran Qur’an bi Al-Nadhar hingga banyak ayat yang nyaris dihafal sebelum mereka setoran kepada menantu bungsunya, KH. A. Wafiruddin asal Tuban Jawa Timur.