Mulai dari lemparan batu, diejek, disoraki, dikasih besek mirip berkatan yang ketika dibuka isinya ternyata tai orang.
Menilik kembali latar belakang digubahnya lirik-lirik dalam Kasidah Burdah, yakni saat Imam Al-Bushiri mengalami sakit yang parah, kemudian dalam prosesnya yang panjang akhirnya Allah mengangkat sakitnya.
Pasal 1 Qasidah Burdah: Bercumbu dan Pengaduan Cinta
Qasidah Burdah Terjemah: Pasal 2 Peringatan Tentang Bahaya Hawa Nafsu
Qasidah Burdah Terjemah: Pasal 3 Pujian kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam
Qasidah Burdah Terjemah: Pasal 4 Kelahiran Rasulullah SAW
Qasidah Burdah Terjemah: Pasal 5 Mukjizat Nabi Muhammad SAW
Qasidah Burdah Terjemah: Pasal 6 Kemuliaan Al-Quran dan Pujian Terhadapnya
Qasidah Burdah Terjemah: Pasal 7 Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW
Qasidah Burdah Terjemah: Pasal 8 Perjuangan Nabi Muhammad SAW
Qasidah Burdah Terjemah: Pasal 9 Tawasul kepada Nabi Muhammad SAW
Qasidah Burdah Terjemah Pasal 10: Bermunajat dan Meminta Hajat
Qasidah burdah atau shalawat burdah atau dikenal juga sebagai shalawat Maulaya Sholli merupakan karya Abu Abdillah Syarafuddin Muhammand bin Sa’id bin Hammad bin Muhsin bin Abdillah bin Shonhaji bin Hilal Alshonhaji Albushiry Almishry atau dikenal dengan Imam Imam Al-Bushiri.
Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam untuk Abu Burdah
Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam untuk Abu Burdah
Wajibnya beriman dengan risalah Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam
Penjelasan bahwa nama sedekah mencakup segala bentuk kema'rufan
Perintah untuk memberi kemudahan dan tidak membuat orang menjadi lari
Penjelasan bahwa setiap yang memabukkan adalah khamer
Penjelasan bahwa setiap yang memabukkan adalah khamer
Keutamaan Abu Musa dan Abu Amir Al Asy'ari radhiallahu 'anhuma
Keberadaan Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam adalah keamanan buat para sahabat radhiallahu 'anhum
Sunahnya istighfar dan memperbanyaknya
Diterimanya taubat orang yang membunuh banyak manusia
Imam Al-Bushiri adalah seorang ulama sufi dan pengikut thariqoh, semasa hidupnya beliau memiliki gelar Syarafuddin (kemulyaan agama). Dalam ilmu tasawuf berguru kepada Syaikh Abul Abbas Al-Mursi, pemegang matarantai thariqoh Syadziliyah pasca wafatnya Syaikh Abul Hasan Ali Asy-Syadzili.