KH. Abbas Djamil Buntet lahir pada hari Jumat 24 Zulhijah 1300 H atau 1879 M di desa Pekalangan, Cirebon. Beliau merupakan putra sulung KH. Abdul Jamil
Pada masa kecilnya, KH. Abdul Djabbar bernama Ngabidin dari kata-kata ‘Abid, diberinya nama itu oleh orang tuanya agar benar-benar menjadi manusia yang beribadah dengan baik.
Nama KH. Maksum Djauhari alias Gus Maksum salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU) asal Kediri ini tak bisa dilepaskan dengan keberadaan Ikatan Pencak Silat Pagar Nusa (Pagarnya NU dan Bangsa). Selain itu, Gus Maksum merupakan cucu pendiri Ponpes Lirboyo Kediri, KH Abdul Karim.
LAPAN dan CNES membahas mengenai roadmap Space Climate Observatory (Pengamatan Cuaca Antariksa).
Gus Miek merupakan sosok yang seakan tidak bisa terlepas dari aura kewaliannya yang begitu terpancar, penuh misteri dan nyentrik. Perilakunya yang khariqul ‘adah, cara dakwahnya yang tidak sama dengan ulama-ulama lainnya,
Hj. Lily Chodidjah Wahid, cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari mengimbau kepada masyarakat agar terus mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Hal ini sangat penting, sebab...
Tgk. Ahmad Yani, M. Pd selaku Humas DJA Batee Iliek menyebutkan perayaan maulid tahun ini dibandingkan setahun yang lalu sangat meriah. Terlebih tamu undangan dan lainnya
Banyak orang berkata, di balik kesuksesan seorang laki-laki, pasti di belakangnya ada sosok perempuan tangguh
Insya Allah pada tahun ajaran 2019/2020 ini Dayah Jamiah Al-Aziziyah akan menerima sebanyak 250 santri tingkat SMP, 250 tingkat SMK, dan 250 tingkat mahasiswa/I dan tentunya ini kuota terbatas,” kata Tgk. Ahmad Yani, M. Pd selaku Humas DJA Batee Iliek dalam siaran persnya kepada liputanaceh.com, Kamis, (17/1/2019).
Selain menteri Agraria, juga hadir Abuya KH. Mahfudz Syaubari dan Dr. KH. Mohammad Hidayat, MH, MBA memberikan tausyiah dan seminar dalam Haul Abon Aziz Samalanga Ke-30 yang berlangsung selama dua hari 13-14 Februari 2019
Ia menceritakan di negara maju untuk menangkap seseorang yang dicurigai itu dengan merekam jejak digital dan mendeteksinya juga dengan mudah menangkapnya
Sungguh ini adalah kisah yang menginspirasi dari sebuah keluarga yang berkah. Seperti apa kisahnya ya?
Dua mahasiswa dari Unisma terpilih sebagai penerima beasiswa Djarum Plus. Bagaimana reaksi mereka?
KH. Achmad Djazuli Utsman lahir tepatnya tanggal 16 Mei 1900 M di Ploso, dengan nama kecilnya Mas'ud. Ia adalah anak Raden Mas M. Utsman panggilannya Pak Naib, seorang Onder Distrik (penghulu kecamatan).
Ini adalah nasihat dari mbah Yai Djamaluddin buat setiap rumah tangga. Bagaimana nasihatnya?
Kyai Djazuli Ustman adalah pendiri pesantren Ploso Kediri. Beliau seorang Ulama yang ‘alim, Waro’, suka mengalah, lapang dada, berjiwa besar dan istiqomah dalam keseharianya.
Kiai Munif, juga sosok yang sangat cerdas, menurut beberapa saksi, termasuk putra-putrinya, beliau itu menguasai banyak bahasa, mulai Arab, Inggris, Mandarin, Jepang, Prancis, Spanyol dan sebagaianya.
Syekh Umar Baradja memanfaatkan ilmu, waktu, umur, dan membelanjakan hartanya di jalan Allah sampai akhir hayatnya. Ia memenuhi panggilan Rabb-nya pada hari Sabtu malam Ahad tanggal 16 Rabiul Akhir 1411 H/3 November 1990 M pukul 23.10 WIB di Rumah Sakit Islam, Surabaya, dalam usia 77 Tahun.
Ini doa mustajab dari Gus Miek untuk meredakan nafsu dan membuat selamat dunia akhirat.
Permainan itu merupakan gambaran perjalanan seorang Salik atau Murid yang sedang berproses menuju kehadirat Ilaahi Robbi."
KH. Mudjahid adalah seorang Kiyai Kharismatik dari Desa Jeru Tumpang. Ilmunya sangat luas, pribadinya sangat luhur. Kiyai sederhana yang menjadi panutan umat. Beliau adalah pendiri dan pengasuh pesantren PPPI Jeru Tumpang Malang pada tahun 1953.
Setelah mendengar jawaban Kyai Hamid, KH Ahmad Siddiq dengan perasaan yang berkecamuk langsung berangkat ke Ploso menemui KH Djazuli.
KH. Munif Djazuli Ulama Nahdlatul Ulama Kediri Jawa Timur, Untuk mempersembahkan cinta kasih beliau terhadap sang Ibu, Nyai Radliyah, Kiai Munif atas saran sang Ibu mendirikan pondok pesantren Queen Al-Falah
Makam Simbah K.H. Djazuli Magelang Jawa Tengah
Keluarga besar Nahdlatul Ulama berbela sungkawa atas bepulangnya KH. Ahmad Bagdja. InsyaAllah Husnul Khotimah, diampuni segala kesalahannya, serta ditempatkan di tempat yang paling mulia di sisi Allah.
Pada 1970, Kyai Ahmad Bagdja melengkapi gelar kesarjanaannya dengan melanjutkan pendidikan tinggi di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jakarta (IKIP Jakarta) yang sekarang bernama Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Tanggal 8 Juni, 30 tahun lalu, Djamaluddin Malik wafat di Jerman, karena penyakit komplikasi yang dideritanya.
KH Zaenudin Djazuli atau biasa akrab dipanggil kyai Dien/gus Dien adalah salah satu pengasuh pesantren Al Falah Ploso Kediri. Jasanya untuk bangsa dan negara begitu besar.
KH. Zaenudin Djazuli atau biasa akrab dipanggil Kyai Dien atau Gus Dien adalah salah satu pengasuh pesantren Al falah Ploso Kediri, jasanya untuk bangsa dan negara begitu besar.
KH. Djauhari Zawawi adalah pendiri Pesantren As-Sunniyah Kencong, Jember dan merupakan salah satu ulama yang ikut mendirikan Nahdlatul Ulama (NU) cabang Kencong, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Berikut ini adalah syi’ir yang dibuat oleh Gus Miek ketika berziarah ke makam Syaikh Ihsan bin Dahlan Jampes:
Mbah Yai Khusen bercerita pada Gus Zuli tentang tentang mimpi ketika tertidur tadi. Dalam mimpi Mbah Yai Khusen bermimpi bahwa suatu saat ada kiai besar yang akan lahir di tempat ini dan tempat ini akan ramai setelah kiai besar tersebut wafat.
Innalillahi wa inna ilaihi raaji’un, keluarga besar Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri berduka. Adik dari almarhum KH Hamim Tohari Djazuli (Gus Miek) yakni KH Fuad Djazuli wafat, Sabtu (17/10) pagi, jam 03.30 WIB.
Banyak yang mengatakan, bahwa beliau adalah putra yang paling mirip dengan Ayahandanya, Kiai Ahmad Djazuli Usman. Ayah Kiai Fu'ad adalah pendiri Pesantren Al Falah Ploso Mojo Kediri.
KH. Fuad Mun’im Dzajuli adalah pendiri Pondok Pesantren Nurul Falah Ploso. Beliau juga merupakan Ulama NU.
Sebagai sumber primer, maka naskah Babad Cirebon kode CS 114 PNRI dan CS 105 PNRI akan mengungkap banyak hal tentang sejarah Wali Songo.
Kisah kekaguman KH. Nurul Huda Djazuli terhadap Gus Dur, sampai dibuktikan dengan menyematkan nama Gus Dur pada putranya dengan nama Abdurrahman Al Kautsar (Gus Kautsar).
Tulisan ini mencerita tentang seorang warga Tioghoa yang mengalami barokahi doa Gus Miek. Seorang warga Tionghoa bercerita, "Gus Miek itu luar biasa..." begitu kalimat yang pertamakali ia ucapkan.
KH. Raden Ahmad Djawari (Ajengan Garuda) adalah ulama NU.
Mendengar kata Blawong, pikiran kita akan berkelana mencoba mengilustrasikan Blawong itu apa. Blawong adalah burung perkutut mahal yang bunyinya sangat indah dan merdu, terdapat di istana Kerajaan Brawijaya.
Namanya Djaenudin, seorang Banser yang sudah puluhan tahun mengabdi di Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) Kabupaten Cianjur. Ia mendedikasikan dirinya sebagai anggota Banser NU sejak tahun 1990, pada era Orde Baru.
Raden Sutisna Sendjaya dikenal sebagai Pemimpin Redaksi Majalah Al-Mawa’idz; Pangrodjong Nahdlatoel ‘Oelama yang diterbitkan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Tasikmalaya pada bulan Agustus 1933.
Konten kreator, Deddy Corbuzier mengisahkan perjalanan hidupnya menjadi seorang mualaf. Deddy mengaku tidak bisa menilai secara spesifik, karena niat seseorang menjadi mualaf tidak seragam.
Saat wafatnya Kyai Romli, Peterongan, Jombang Jawa Timur, Mursyid Thoreqot Qodariyah, Gus Miek masih berusia 9 tahun. Hari itu datang utusan keluarga Kyai Romli dari Peterongan ke Ploso untuk menyampaikan kabar wafatnya Kyai Romli ke kediaman Kyai Ahmad Djazuli Usman.
Sesuai dengan nama beliau, Mbah Yai Din adalah perhiasannya agama. Putra kinasih Kiai Djazuli dan Nyai Rodliyah, orang tuanya. Putra tertua kiai Djazuli yang hidup hingga dewasa. Pengatur ritme Pesantren Al Falah Ploso Kediri, pengayom bagi adik-adiknya. Kiai Huda, Kiai Hamim (Gus Miek), Kiai Fu'ad, Kiai Munif dan Nyai Lailatul Badriyah.
KH. Abdul Matin Djawahir Ulama Nahdlatul Ulama Bejagung Tuban Jawa Timur
KH. Mas’ud yang kemudian dikenal dengan KH. Ahmad Djazuli Utsman ini merupakan sosok yang sangat haus akan ilmu, sejak kecil beliau tak pernah Lelah untuk belajar.
KH. Moh. Djamaluddin bin Achmad merupakan Pengasuh Pesantren Bumi Damai Al-Huhibbin, Tambakberas, Jombang. Dikenal sebagai pengampu kitab Hikam dan memiliki jamaah yang demikian banyak. Pengajiannya selalu dibanjiri hadirin, bahkan mereka dari berbagai daerah.
Sebagai seorang ulama dan pengasuh pondok pesantren, Kiai Djamal berkat keistiqamahannya ketika mondok memiliki beberapa karomah seperti yang disebutkan dalam buku “Tambakberas menelisik sejarah memetik uswah”
Syeikh Djamaluddin Assegaf Puang Ramma adalah ulama kharismastik berjasa mendirikan NU di Sulawesi Selatan
Hj. Lily Chodidjah Wahid beliau adalah putra KH. Wahid Hasyim dan cucu dari KH. Hasyim Asy'ari, beliau terjun menjadi politisi.
Syeikh Djamaluddin Assegaf Puang Ramma beliau adalah ulama besar Nahdlatul Ulama dari Maros yang berjasa mendirikan Nahdlatul Ulama di Sulawesi Selatan
KH. Abdul Djalil Mustaqim putra dari KH. Mustaqim Husain yang juga seorang mursyid dan seorang pejuang kemerdekaan
KH. Dja’far Sabran lahirk di Paliwara, Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara pada tahun 1324/1920. Ayahnya bernama H. Saberan bin H. Sanu dan ibunya bernama Hj. Rahmah binti H. Sa’dullah
Figur KH. Nurul Huda Djazuli ini tidak asing ditelinga kita. Wali yang terkenal dalam sepanjang hidupnya Mengaji, mengaji dan mengaji. Yang senantiasa memberikan pengajian tanpa mengenal kamus libur. Sosok Kyai sepuh yang penuh wibawa. Didalam hidupnya diperuntukkan untuk mengaji belajar dan mengaji lagi.
Biografi Prof. Dr. Hj. Zakiah Daradjat: Ulama Perempuan Pelopor Pendidikan Agama di Sekolah Umum
Bertepatan dengan tanggal 27 Oktober ini menjadi momentum bagi kita semua merayakan hari kelahiran Raden Sutisna Sendjaya Garut.
Biografi KH. Abdul Djalil bin Fadhil, Pendiri Madrasah Pertama di Pesantren Sidogiri
KH. Istad Djanawi lahir di desa Mbothe yang sekarang menjadi desa Kalianyar Kertosono, diperkirakan pada tahun 1879 M.
KH. Moch. Djamhari Ghozali Anwar merupakan ulama thariqah sekaligus Muassis Pondok Pesantren An-Nur, Trisono, Babadan, Ponorogo, Jawa Timur. Ia lahir dari pasangan suami istri Muhammad Darman dan Nyai Satinem dari Desa Banaran, Delopo, Madiun.
KH. Abi Sudjak adalah ulama besar dari Sumenep Madura, beliau adalah pendiri NU Sumenep dan pengasu pesantren Asta Tinggi.
Syekh Akbar Abdul Fatah adalah salah satu ulama terkenal di Tasikmalaya yang diyakini memiliki segudang karomah. Beliau dilahirkan pada 1884 di Desa Cidahu Tasikmalaya. surah Al-Kahfi
Mari kita sejenak mendoakan beliau, semoga apa yang beliau kerjakan menjadi amal baik yang tak akan pernah terputus dan Allah senantiasa mencurahkan Rahmat-Nya kepada beliau.
Mari kita sejenak mendoakan beliau, semoga apa yang beliau kerjakan menjadi amal baik yang tak akan pernah terputus dan Allah senantiasa mencurahkan Rahmat-Nya kepada beliau.
Mari kita sejenak mendoakan beliau, semoga apa yang beliau kerjakan menjadi amal baik yang tak akan pernah terputus dan Allah senantiasa mencurahkan Rahmat-Nya kepada beliau.
Mari kita sejenak mendoakan beliau, semoga apa yang beliau kerjakan menjadi amal baik yang tak akan pernah terputus dan Allah senantiasa mencurahkan Rahmat-Nya kepada beliau.
Mari kita sejenak mendoakan beliau, semoga apa yang beliau kerjakan menjadi amal baik yang tak akan pernah terputus dan Allah senantiasa mencurahkan Rahmat-Nya kepada beliau.
Mari kita sejenak mendoakan beliau, semoga apa yang beliau kerjakan menjadi amal baik yang tak akan pernah terputus dan Allah senantiasa mencurahkan Rahmat-Nya kepada beliau.,
"Moloekatan" adalah istilah yang sering dipakai Gus Miek saat mengobrol bersama Mbah Gus Robert dan Mbah Dahnan Trenggalek. Moloekatan adalah bahasa kuno yang artinya adalah ibadah tirakat sederhana namun cepat terbentuknya, suluk pengikat dan pengangkat masalah problemat dunia dan akhirat.
KH. Yazid Mahfudz adalah putra dari ulama besar di Kabupaten Kebumen, Al Maghfurlah KH. Mahfudz Hasbulloh seorang Mursyid Thoriqoh Kholidiyah Naqsabandiyah dengan ribuan santri thoriqoh yang tidak hanya berasal dari kabupaten Kebumen, bahkan menjangkau sampai wilayah luar Pulau Jawa. KH. Yazid Mahfudz atau biasa dipanggil Gus Yazid lahir di Kebumen 24 Mei 1958.
KH. Mahfudz Saubari lahir di Demak, Jawa Tengah, 20 November 1954. Mahfudz harus lahir ke bumi tanpa ditemani ayahnya yang telah tiada. Tak lama kemudian, ibunya juga wafat saat Mahfudz masih belia.
Sebagai anak, Lily merasa bahwa ubudiyah ibunya adalah teladan utama yang patut dicontoh. Beliau menjalani kehidupan dengan keseimbangan antara hubungan vertikal dengan Allah dan horizontal dengan sesama manusia. “Ibu adalah sosok yang sangat sederhana, tetapi memiliki hubungan spiritual yang sangat kuat,” kata Lily.