Ada hubungan antara sejahtera di dunia dan bahagia di akhirat. Apa itu?
Seperti biasa, suatu sore Gus Dur menerima beberapa tamu dan ngobrol santai. Tema kongkow sore itu soal kehidupan suami dan istri yang berlanjut di akhirat.
Ada seorang pembela agama tapi protes ketika dia di akhirat. Kenapa?
Inilah ciri orang paling buruk di akhirat kelak. Siapa orang itu?
Gambar di bawah ini belum saya ketahui dalilnya bahwa suami istri yang beda amaliah di hari Jum'at menyebabkan beda tempat di akhirat. Seolah jika ditegaskan bahwa yang baca Al-Kahfi masuk surga karena sunah, dan yang baca Yasin masuk neraka karena bidah.
Pertanyaannya, suami yang manakah yang nantinya akan menemaninya di akhirat? Apakah suami yang lama (yang meninggalkannya baik karena perceraian atau karena meninggal) atau suami barunya?