Ibnu Hajar al-Asqalani menjelaskan cukup singkat pro-kontra itu dalam Fathul Bari Syarh Shahih al-Bukhari (Juz 6, hlm. 529-530).
KH. Fathul Bari mendatangi Kalimantan Barat saat itu atas permintaan Sultan Syarif Abdurrahman Al-Ghotri melalui mimpi beliau. Sultan Syarif Abdurrahman Al-Ghotri merupakan pendiri kesultanan pertama kerajaan Pontianak dan juga atas permintaan H. Hasyim Yamani yang merupakan pendiri Masjid “Babussalam” dan pendiri Pondok Pesantren pertama di Kalimantan Barat yang juga diberi nama “Babussalam”.
Kyai Fathul Bari belajar ilmu agama kepada Syaikhona Kholil Bangkalan, KH. Fathul Bari adalah seorang murid beliau yang menyebarkan Islam melalui Thoriqoh Naqsyabandiyah. Kyai Fathul Bari berasal dari sebuah Desa Ombul, Kabupaten Sampang.