Suatu hari, Syaikhona Kholil Bangkalan kedatangan tiga tamu yang menghadap secara bersamaan. Mereka bertiga ini beda profesi, ada yang pedagang, ada penganten yang belum punya keturunan, dan ada petani.
Pembaca yang budiman, apakah kita pernah merasakan galau, cemas, resah yang luar biasa?