Perkenalan dengan banyak orang yang berbeda ini mengajarkan saya satu hal : Suku dan ras hanya menjelaskan dari mana asal seseorang, tapi tidak menjelaskan apa pun mengenai karakter orang itu.
Jangan merasa menjadi kelompok kecil, karena Gus Dur tidak pernah merasa kecil. Gus Dur selalu optimis jika berbuat untuk rakyat ia akan dibantu oleh kekuatan yang besar
Kegiatan Temu Nasional (Tunas) Jaringan Gusdurian Indonesia di Yogyakarta, Jumat-Ahad (10-12/8/2018) menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis yang terbagi dalam beberapa bidang persoalan...
Jaringan Gusdurian akan membuat Prototype penanganan gempa lombok yang disebut Kampung Gusdurian Lombok Bangkit
Dalam rangka Memperingati Hari Toleransi Sedunia 16 November 2018, Gusdurian Lampung bekerjasama dengan Satuan Khusus Wilayah Banser Husada Lampung dan Paguron Aji Tapak Sesontengan (ATS) menggelar bakti sosial penyembuhan penyakit medis nonmedis secara cuma-cuma untuk masyarakat tanpa modus jual obat.
Jaringan Gusdurian mendapatkan anugerah Asia Democracy and Human Rights Award 2018 oleh The Taiwan Foundation for Democracy (TFD).
Meski dikenal sebagai pemikir kebudayaan, khususnya kebudayaan Islam, Gus Dur sangat sedikit meluangkan gagasannya untuk memikirkan hubungan antara kebudayaan dan teknologi — hal yang sangat aktual hari ini, ketika teknologi menguasai kehidupan manusia “milenial”,
- Orang-orang yang dekat Gus Dur, bercerita, jika tak ada teman yang diajak bicara dan beliau sendirian, maka dalam waktu yang sunyi sepi itu ia membaca surah al-Fatihah, entah berapa kali, lalu membaca “shalawat” atas Nabi,
Pernah kah anda melihat sebuah pemandangan alam, kemudian berdecak kagum akan keindahannya?
Demikian pun di Indonesia. Stand-up comedy menjadi salah satu dunia ”asyik” yang cukup berkembang dalam satu dekade terakhir seiring dengan menguatnya kebebasan berekspresi dan berpendapat di ruang publik selepas reformasi.
Hari ini begitu banyak orang yang hidup dengan membawa sampah di hatinya ( sampah kekesalan, sampah amarah, sampah kebencian, dan lain Lain Penyakit Hati
Sekretariat Nasional Jaringan Gusdurian menggelar kegiatan Expert Meeting. Untuk apa?
Rumah Almarhum Kyai Muhammad Ahmad Sahal Mahfudh dan rumah Gus Mus tidak bisa dibilang jauh. Daerahnya bersebalahan. Kyai Sahal di Pati. Sementara Gus Mus di Rembang. Tapi yang membuat dua kyai hebat ini bertemu, berkenalan lalu menjadi karibnya, adalah Gus Dur
Dengan statusnya sebagai cucu pendiri NU, Gus Dur pasang badan mendorong, melindungi dan membela anak-anak muda NU yang berani berpikir. NU selalu ramai dengan gagasan unik. Penggiat pemikiran Islam Kiri dan Islam Liberal kebanyakan anak-anak muda NU
Aku ingat Gus Dur. Beliau acap menyenandungkan kata-kata bijak Ibnu Athaillah al-Sakandari yang indah ini
Suatu kesempatan, Gus Dur bercerita. “Saya diundang ceramah untuk acara halal bi halal di sebuah universitas terkenal di Jakarta,” Gus Dur mulai bercerita.
Suatu hari, seseorang datang mengeluhkan tentang masalah hidupnya ke Gus Dur. Gus Dur tanya: "Bisa diselesaikan gak?" "Bisa," jawab orang itu. "Kalau gitu ngapain dipikirin?," kata Gus Dur.
Sebelum studi ke Tiongkok, saya sudah mengenal Jona Widhagdo Putri, penterjemah Kepresidenan RI yang juga peneliti di Departemen Hubungan Internasional Universitas Indonesia. Jika sekarang kita ke makam KH. Abdurrahman Wahid di Tebuireng Jombang maka ada tulisan dalam bahasa China
Gus Dur penah menerima Medali Ramon Magsyasay di Filipina pada tahun 1991. Medali itu pernah hilang, tapi kini ditemukan.
Gus Dur, adalah nama yang menyimpan kekayaan spritual yang sepertinya tak pernah habis. Meski telah pulang, ia masih terus disebut dan kata-katanya terus dikutip orang. "Apakah rahasianya", tanya seorang teman.
Seperti guyonan Gus Dur, orang Indonesia itu apa yang dibicarakan berbeda dengan apa yang dikerjakan, HTI persis itu. Ulama-ulama HTI muter-muter membahas dalil-dalil tentang Khilafah ‘ala Minhajin Nubuwwah, merujuk maqalat ulama aswaja tentang Khilafah, memperlihatkan indahnya persatuan umat di masa Khilafah,
KH. Abdullah Faqih atau Kiai Faqih adalah ulama besar sederhana, istiqomah, dan alim yang bukan sekadar pandai mengajar.
Dr. Dra. Hj. Sinta Nuriyah Wahid., M.Hum lahir pada 8 Maret 1948, di Kabupaten Jombang putri dari H. Abdullah Syukur .
Memperingati Haul ke 52 TGH. M. Soleh Chambali Bengkel, 27 Juli 2020 mendatang, Gusdurian Lombok akan menyelenggarakan Webinar dengan tema "Titik Temu Gusdur dan TGH. M. Soleh Chambali Dalam Gerakan Islam Nusantara".
Simbah Gareng (Kering, sebutan masyarakat kepada beliau karena bertubuh kurus atau dalam bahasa jawa Gering/ Gareng) atau Kyai Khoiron mempunyai dua orang putra, yaitu Asyari dan Asngari.Dari Asyari menurunkan anak bernama Hasyim, Hasyim menurunkan Wachid, dan Wachid menurunkan Abdurrahman (Gus dur).
ayah enam anak itu adalah mursyid tarekat Qadiriyah wa al-Naqshabandiyah Lampung. Santri tarikat saja mencapai 10 ribuan orang, sedangkan santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Darus Salamah yang dia pimpin sekitar 800 orang. Ia pun sering diundang dalam event-event kiai sepuh (ternama) di Indonesia.
Siapa tak kenal Kyai Abdurrahman Wahid atau populer disapa Gus Dur. Figur yang komplit dan kerap tampil elegan di pentas internasional
Saya sendiri bukan pelukis seperti sahabat Dhinus Mahatva atau Nandang, tapi setidaknya perjumpaan pemikiran pada persoalan filsafat, kebangsaan dan pluralisme, termasuk tema-tema lukisan dan tafsirannya ia menjadi obrolan yang selalu hadir dan mengalir begitu saja, syaratnya cukup kretek dan seruput kopi liong.